Sukses

Dituduh Rencanakan Kudeta, Walikota Caracas Ditahan

Walikota Caracas Antonio Ledezma didakwa berencana menggulingkan pemerintah Venezuela dengan aksi kekerasan.

Liputan6.com, Caracas - Walikota Caracas Antonio Ledezma didakwa berencana menggulingkan pemerintah Venezuela dengan aksi kekerasan. Dakwaan ini muncul menjelang peringatan setahun aksi perlawanan terhadap pemerintah yang menewaskan lebih dari 40 orang. Sebelumnya, Presiden Venezeula Nicolas Maduro menuduhnya terlibat rencana kudeta yang didukung AS.

Namun, tuduhan kudeta ini langsung ditolak oleh kelompok oposisi negara itu. Sedangkan Kejaksaan Agung Venezuela mengatakan, Ledezma yang berusia 59 tahun akan tetap dipenjara selama penundaan persidangan.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat mengecam penahanan tokoh oposisi Venezuela sebagai intimidasi sistemik terhadap kelompok oposisi negara itu.

"Masalah Venezuela tidak dapat diselesaikan dengan melakukan kriminalisasi terhadap perbedaan pendapat yang demokratis," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/2/2015).

Kejaksaan Agung Venezuela pada Jumat lalu mengatakan, Ledezma didakwa melakukan konspirasi untuk menggulingkan pemerintah melalui aksi kekerasan. Tetapi oposisi negara itu menuntut pemerintah Venezuela membuktikan tuduhan adanya konspirasi tersebut.

"Apakah Maduro berpikir bahwa menyeret semua semua orang ke penjara akan membuat dia bertambah populer dan bakal menang pemilu?" tanya pemimpin kelompok oposisi, Henrique Capriles.

Pemerintah Venezuela pekan lalu mengungkapkan, Ledezma termasuk dalam daftar orang-orang dan kekuatan asing yang mencoba menggulingkan pemerintahan yang sah.

Ledezma, yang menjadi Wali kota Caracas sejak 2008, menjawab tuduhan itu dengan mengatakan praktek korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah yang justru akan meruntuhkan negara Venezuela.

Pada tahun 2014 lalu, aksi protes anti-pemerintah telah menyebabkan lebih dari 40 orang tewas. Mereka menyuarakan ketidakpuasan dengan inflasi yang tinggi, maraknya aksi kejahatan dan kekurangan bahan pokok di toko-toko. (Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.