Sukses

Pria Berpisau Mengamuk Dalam Bus di Israel

Pelaku mengamuk lalu menikam dan melukai belasan warga Israel di dalam bus di pusat kota Tel Aviv.

Liputan6.com, Tel Aviv - Serangan menggunakan pisau terjadi Tel Aviv, Israel. Pelakunya diduga sebagai seorang pria Palestina.

"Ia mengamuk lalu menikam dan melukai belasan warga Israel di dalam bus di pusat kota Tel Aviv. Pada jam sibuk di pagi hari. Dia kemudian melarikan diri dengan berlari, tapi ditembak oleh pasukan keamanan dan terluka," kata polisi seperti dikutip dari New York Daily News, Kamis (22/1/2015).

"Tiga orang dilaporkan dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius, akibat ulah pelaku yang diperkirakan berusia 20 tahunan dan berasal dari Tulkarm, West Bank," tutur polisi.

Setelah ditangkap, polisi mengidentifikasi si pelaku sebagai Hamza Muhammad Hassan Matrouk.

"Pemuda 23 tahunan itu naik bus di Tel Aviv sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat. Melewati dua halte di mana banyak penumpang naik. Dia pertama kali menyerang sopir, yang membuatnya terancam," ucap kepala polisi distrik Yehuda Dahan.

"Matrouk kemudian menikam sejumlah penumpang sebelum mereka berhasil membuka pintu bus dan melarikan diri," sambung Dahan.

Setelah turun, Matrouk terus menyerang orang yang ditemuinya di jalan. Hal itu diketahui dari rekaman video dari kamera keamanan.

"Terlihat dia menusuk seorang wanita di punggung atas saat sedang melarikan diri," jelas Dahan.

'Dilumpuhkan'

Sebelum berhasil 'dilumpuhkan', Matrouk terus berlari menjauh dari bus yang menjadi tempatnya menusukkan pisau bawannya. Personel bersenjata dari lembaga penjara Israel yang kebetulan berada di daerah itu melihatnya, lalu mengejar dan menembaknya.

"Kami sedang dalam perjalanan rutin ke pengadilan. Ketika melihat bus yang melaju di depan berjalan zig-zag dan berhenti di lampu lalu lintas yang berwarna hijau," ungkap seorang anggota tim.

Lalu mereka sadar ada sesuatu tak beres yang menimpa kendaraan umum itu. "Penumpang mulai melarikan diri dari bus dan berteriak," kata petugas yang tak disebutkan identitasnya itu.

"Pertama kami menembakkan peluru ke udara, tapi dia tidak berhenti. Kemudian kami menembaknya di kaki," beber pria yang menjadi kepala tim keamanan penjara Israel.

Gambar dari tempat kejadian menunjukkan tersangka tertelungkup di lumpur, lalu tangannya diborgol ke arah belakang. Sementara bagian kiri bawah celana jinsnya basah dengan darah.

Polisi menyatakan Matrouk yang tinggal di sebuah kamp pengungsi di Tulkarm, telah memasuki Israel secara ilegal pada Rabu 21 Januari pagi untuk melakukan serangan.

Menurut penuturan polisi dari interogasi Matrouk, motif serangan itu karena terinspirasi pertempuran yang baru-baru ini terjadi di Gaza, ketegangan atas perebutan situs suci di Yerusalem. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini