Sukses

Inilah Pohon Natal Tertua di Inggris

Sebuah lembaga budaya di Inggris mengemukakan bahwa mereka telah menemukan pohon Natal tertua di seluruh Inggris.

Liputan6.com, London- Sebuah lembaga budaya di Inggris mengemukakan bahwa mereka telah menemukan pohon Natal tertua di seluruh Inggris. Diperkirakan, pohon natal hidup ini sudah berusia 158 tahun dan tidak digunakan sebagai hiasan liburan selama beberapa dekade.

Pada suatu waktu, pohon natal berjenis redwood raksasa (Sequoiadendron giganteum) ini dipotong setiap musim Natal dan dibawa di dalam ruangan, di mana ia dihias untuk menerangi lorong-lorong sebuah rumah di Inggris. Namun, pohon itu kemudian ditanami kembali setelah musim natal usai.

Pemilik pohon natal hidup ini diketahui mulanya adalah Thomas Philip de Grey yang memiliki pohon ditanam di tanah miliknya, Wrest Park, yang terletak di Bedfordshire, Inggris. Berdasarkan catatan sejarah, pohon ini ditanam pada tahun 1856.

Baru-baru ini, Gardeners British Heritage, organisasi yang meneliti sejarah tanaman dan dunia perkebunan di Inggris menggali sejarah pohon ini. Mereka menemukan bahwa pohon natal hidup setinggi 100 kaki (30 meter) ini pernah diulas dalam majalah Gardner Chronicle di edisi Juni tahun 1900.

Menurut artikel itu, pohon itu ditanam oleh almarhum Thomas Philip de Grey pada tahun 1856, dan karena itu pasti salah satu pohon natal yang pertama diperkenalkan ke negara ini.



Redwood raksasa (Sequoiadendron giganteum) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di pegunungan Sierra Nevada di California. Pada tahun 1853, seorang kolektor tanaman Inggris bernama William Lobb membawa biji redwood ke Inggris, yang kedatangannya langsung disambut baik oleh para holtikulturis.

Tanaman Redwoon dikenal karena kekuatan kayu dan kemegahannya. Dan para holtikulturis itu memutuskan untuk menanam benih Redwood itu di Konservatorium estat. Setelah pohon itu cukup besar untuk digunakan sebagai dekorasi hari natal, para tukang kebun memulai tradisi tahunan mereka untuk menebang dan menghiasnya.



Pohon Natal yang dipopulerkan di Inggris pada masa pemerintahan Ratu Victoria (1837-1876), dimana suaminya, Pangeran Albert, menikmati tradisi ini sepanjang masa kecilnya di Jerman.

Untuk memperingati penemuan kembali pohon bersejarah ini, tim British Heritage mengundang para pengunjung Wrest Park, tempat dimana pohn ini kini berada, untuk membantu menghias konifer raksasa dalam gaya tradisional. Pengunjung akan menggunakan dekorasi tradisional seperti pita dan hiasan kertas lainnya. (Liz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini