Sukses

7-1-1948: Pilot AS Tewas Saat Mengejar 'UFO'

Pesawat tempur yang dipiloti Kapten Thomas F. Mantell jatuh menghujam tanah. Disebut sebagai insiden yang dipicu UFO.

Liputan6.com, Kentucky - Insiden di Roswell, New Mexico pada 1947 yang dibumbui kisah misterius Area 51; kisah hilangnya 5 pesawat dari kesatuan Penerbangan 19 di Segitiga Bermuda yang diyakini sebagai pangkalan alien -- dekade 1940-an adalah 'tahunnya UFO'.

Sore itu, 7 Januari 1948, Pangkalan Udara Godman di Fort Knox, Amerika Serikat menerima laporan dari Kentucky Highway Patrol soal keberadaan objek terbang misterius di langit Maysville. Laporan tersebut menyebut, bentuknya melingkar dengan diameter sekitar 76 meter sampai 91 meter. Mirip piring terbang!

Kala itu, 4 pesawat  P-51 Mustangs dari Skuadron Kentucky Air National Guard sedang mengudara. Salah satunya dipiloti oleh Kapten Thomas F. Mantell, Jr. Mereka diminta mengejar benda misterius itu.

"Objek itu berwarna metalik, dan ukurannya sangat besar," demikian dilaporkan Mantell -- meski ada polemik soal siapa yang sesungguhnya mengatakan kalimat itu, seperti Liputan6.com kutip dari Wikipedia.

Dua pilot lain yang juga mengejar objek yang sama -- pesawat keempat balik kanan karena bahan bakar habis -- justru melapor bahwa benda angkasa yang mereka kejar ukurannya kecil dan sangat jauh. Tak bisa diidentifikasi.

Mantell terus mengejar, ia tak sadar sudah melampaui ketinggian 25.000 kaki atau 7.600 meter. Saat itulah, pria 25 tahun tersebut tak sadarkan diri akibat kekurangan oksigen atau hipoksia. Pesawat yang di luar kendali berputar turun dan lalu menghujam tanah, di sebuah lahan pertanian di selatan Franklin, Kentucky.

Pemadam kebakaran yang mengevakuasi jasad Mantell menemukan sabuk pengaman sudah dalam kondisi sobek, jam yang melingkar di lengannya mati --  jarumnya menunjuk ke angka 15.30 -- waktu kecelakaan diperkirakan terjadi.  

Insiden kematian Mantell menjadi sorotan media saat itu. Disebut sebagai insiden kecelakaan yang dipicu UFO.



Sejumlah rumor sensasional berseliweran. Ada yang menyebut benda diduga piring terbang itu sebenarnya adalah rudal Uni Soviet. Atau bahwa itu adalah pesawat alien yang menembak jet tempur korban.

Ada lagi yang menyebar isu bahwa jasad Mantell penuh dengan lubang peluru, lainnnya menyebut jasadnya hilang misterius.

Bahkan pesawat yang membawanya jadi bahan spekulasi. Ada yang mengatakan, kapal terbang itu meledak di udara. Atau bahwa puing-puingnya mengandung radioaktif.

Kapten Angkatan Udara  Edward J. Ruppelt, yang kemudian jadi kepala Project Blue Book, membantah semua spekulasi itu. "Aku mendengar spekulasi liar tentang insiden F-51 yang menimpa Mantell. Jadi aku sampaikan apa yang tercatat dalam laporan yang menyebut, jasad korban tidak terbakar, masih utuh, dan tidak penuh lubang. Juga bahwa puing pesawat tidak terkontaminasi radioaktif, juga tidak bermuatan magnet."

Seperti Liputan6.com kutip dari situs National Investigations Committee on Aerial Phenomena, juga ada dugaan bahwa objek aneh di langit adalah penampakan Planet Venus. Namun, astronom dari Ohio State University, Dr. J. Allen Hynek, yang awalnya mencetuskan klaim tersebut, belakangan meralat pernyataannya itu.

Akhirnya, Ruppelt menyimpulkan bahwa objek yang 'bertanggung jawab' atas kematian Mantell adalah sebuah balon cuaca Skyhook -- yang terbuat dari alumunium dan berdiameter sekitar 30 meter -- yang merupakan bagian dari proyek rahasia Angkatan Laut saat itu.

Para penyelidik juga mengungkapkan, meski Mantell seorang pilot andal, dengan pengalaman terbang 2.167 jam, ia belum terlalu mengenal pesawat  P-51. Itu juga yang mungkin jadi faktor penyebab kecelakaan.

Selain insiden 'UFO' yang menewaskan pilot AS, tanggal 7 Januari juga diwarnai sejumlah peristiwa penting. Pada tahun 1985, Jepang meluncurkan satelit antarplanet pertamanya, Sakigake. Menjadi probe pertama, yang ditujukan untuk misi di kedalaman angkasa luar, yang bukan milik AS atau Uni Soviet.

Masih di Jepang, pada 1989, Pangeran Akihito disumpah menjadi Kaisar, menggantikan sang ayah Hirohito yang tutup usia. (Ein/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.