Sukses

RI Sayangkan PBB Gugurkan Resolusi Palestina Bebas dari Israel

Amerika Serikat dan Australia menolak rancangan resolusi agar Palestina bebas dari pendudukan Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia (RI) sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengesahkan rancangan resolusi (ranres) agar Palestina bebas dari pendudukan Israel dalam pertemuan DK PBB di Markas Besar PBB di New York, tanggal 30 Desember 2014.

Ranres yang disponsori Liga Arab tersebut menetapkan kerangka waktu selambatnya akhir 2017 untuk penarikan mundur tentara Israel dari wilayah-wilayah Palestina, dan mendesak dimulainya kembali perundingan antara Palestina dan Israel untuk mencapai suatu perdamaian komprehensif dalam jangka waktu satu tahun.

"Ranres gagal disahkan karena hanya mendapat dukungan dari 8 negara anggota DK dari 9 suara yang dibutuhkan. Satu negara pemegang veto juga menentang ranres," demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (31/12/2014).

Secara rinci, 8 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang mendukung resolusi tersebut adalah Rusia, China, Prancis, Argentina, Chad, Cile, Yordania, dan Luksemburg. Namun, Amerika Serikat dan Australia menolak. AS adalah anggota tetap DK PBB dan memiliki hak veto, sehingga rancangan tersebut praktis gugur seketika.

Sementara, 5 negara bersikap abstain, yakni Inggris, Lithuania, Nigeria, Korea Selatan, dan Rwanda.

Sesuai Piagam PBB, DK PBB bertanggung jawab memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Tidak disahkannya Ranres Palestina merupakan kegagalan DK PBB dalam menjalankan mandatnya.

Pemerintah Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina membentuk negara merdeka dan berdaulat dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya serta pengakhiran pendudukan ilegal Israel di Palestina.

"Pemerintah Indonesia terus mendesak DK PBB untuk mendorong penyelesaian secara damai konflik Palestina dan Israel, sesuai dengan prinsip two-state solution."

Ditambahkan bahwa dukungan tersebut juga diberikan Indonesia melalui berbagai forum PBB, Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Indonesia juga terus mendukung penguatan kapasitas Palestina dalam persiapan menuju kemerdekaan. Hal ini diberikan antara lain secara bilateral maupun melalui New Asia-Africa Strategic Partnership (NAASP) dan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). Melalui CEAPAD," tandas Kemlu RI. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini