Sukses

Jokowi Ungguli Obama di Polling Person of the Year TIME

Selain Obama, Jokowi juga mengungguli Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus yang terpilih sebagai Person of the Year pada tahun 2013 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Redaksi Majalah terkemuka dunia TIME akhirnya mengumumkan siapa yang dipilih sebagai Person of the Year 2014. Gelar tokoh paling berpengaruh untuk kemaslahatan dunia itu diberikan pada mereka yang berjuang melawan virus Ebola, terutama untuk Sheik Umar Khan, yang nyawanya terenggut pada 29 Juli 2014 akibat wabah yang telah menewaskan ribuan orang di Afrika Barat itu.

Pemilihan itu berdasarkan pertimbangan redaksi TIME. Namun menurut polling pembaca, Perdana Menteri India Narendra Modi meraih suara terbanyak. Demikian seperti yang dimuat Time.com, Kamis (11/12/2014).

Masih dalam jajak pendapat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menempati peringkat 8 sebagai Person of the Year pilihan pembaca, mengalahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Sementara, Paus Fransiskus yang terpilih sebagai Person of the Year tahun 2013 juga berada di bawah peringkat Jokowi. Pemimpin Vatikan itu berada di ranking 9 Person of the Year berdasarkan pilihan pembaca TIME.

Jokowi yang merupakan Presiden ke-7 RI juga mengalahkan pemimpin dunia lain, seperti Kanselir Jerman Angela Merkel di peringkat 14 dan mantan Menteri Luar Negeri yang berencana maju pada Pilpres AS pada 2016 mendatang, Hillary Clinton.

Presiden China Xi Jinping juga berada di belakang Jokowi, tepatnya di peringkat 24. Diikuti Presiden Suriah Bashar al-Assad di ranking 26.

Editor eksekutif TIME Nancy Gibbs menjelaskan alasan Person of the Year 2014 diberikan pada para pejuang yang menangani virus Ebola.

"Saat ini, virus Ebola menjadi ancaman, dan sangat kecil kemungkinan untuk saat ini untuk mencegah penyebaran virus tersebut," ujar Nancy.

Dalam beberapa bulan terakhir, virus Ebola berjangkit di sejumlah negara Afrika Barat. Dimulai dari Liberia, Guinea, dan Sierra Lione. Kemudian virus menyebar ke Nigeria, Mali dan berpeluang ke negara di kawasan lain.

"Para pejuang Ebola selama ini bekerja melawan maut. Mereka berani, mempertaruhkan nyawa, menghadapi risiko tertular virus tersebut," kata Nancy. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini