Sukses

Hadiri KTT ASEAN Myanmar, Jokowi Kembali Ajak Kerja Sama Maritim

Dalam KTT ke-25 ASEAN ini, Presiden Jokowi menegaskan pula terkait perlunya penanganan secara sungguh-sungguh sumber-sumber konflik di laut.

Liputan6.com, Nay Pyi Taw - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-25 ASEAN yang diselenggarakan pada 12 November 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar.

Dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (12/11/2014), Presiden Jokowi menegaskan kembali komitmen Indonesia mewujudkan Komunitas ASEAN 2015 dan menyampaikan beberapa pemikiran mengenai kerja sama ASEAN. Di antaranya pentingnya implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity, termasuk infrastruktur di bidang maritim, peningkatan perdagangan intra-ASEAN dari 24,2% menjadi 35 - 40%.

Kemudian meningkatkan PDB ASEAN 2 kali lipat dari US$ 2.2 triliun menjadi US$ 4.4 triliun pada 2030, dan ajakan melakukan upaya bersama dalam mengurangi separuh angka kemiskinan di kawasan pada 2030, dari 18,6% menjadi 9,3%. Jokowi menegaskan, rakyat harus mendapat manfaat dari kerja sama ASEAN.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pentingnya negara-negara di kawasan untuk saling menghormati kedaulatan masing-masing, menyelesaikan masalah dengan cara-cara damai. Dalam isu Laut Tiongkok Selatan dia menyerukan semua pihak untuk menahan diri, menjalankan Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DoC), dan mempercepat kesepakatan Code of Conduct (CoC).  

Jokowi menegaskan pula mengenai perlunya penanganan secara sungguh-sungguh sumber-sumber konflik di laut --seperti pencurian ikan, pelanggaran wilayah, penyelundupan dan sengketa wilayah. Selain itu juga menggarisbawahi pentingnya penguatan kapasitas, kredibilitas dan persatuan ASEAN, guna mempertahankan sentralitas ASEAN dan dijadikan dasar dalam membawa ASEAN pasca 2015.

Dalam KTT ini Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja (Ketua SOM ASEAN-Indonesia) dan Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi.

Sementara dalam pertemuan KTT ke-25 ASEAN ini dihadiri semua Kepala Negara/Pemerintahan negara anggota ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN. KTT ini merupakan kedua kalinya yang digelar dalam masa keketuaan Myanmar selama 2014.

Keketuaan Myanmar tahun ini merupakan pertama kali sejak bergabung dengan ASEAN pada 1997. Tema yang diusung adalah "Moving Forward in Unity to a Peaceful and Prosperous Community, dengan harapan solidaritas ASEAN, yang merupakan kunci utama bagi ASEAN dapat terbangun, sehingga ASEAN sepenuhnya terintegrasi dalam sebuah komunitas yang diterima dunia.
 
KTT ASEAN kali ini, para Kepala Negara ASEAN membahas 2 isu utama yakni Komunitas ASEAN 2015 dan Komunitas ASEAN Pasca 2015, serta pembahasan isu regional dan internasional. Diskusi para Kepala Negara mengenai Komunitas ASEAN dan pasca 2015 meliputi elemen-elemen pasca 2015, penguatan Sekretariat ASEAN, pekerja migran, sentralitas ASEAN, dan penguatan konektifitas ASEAN.

Sementara isu-isu internasional yang dibahas di antaranya adalah isu penanganan Ebola, arsitektur regional di Asia Pasifik, Laut Tiongkok Selatan, perubahan iklim, pemberantasan terorisme, perdagangan manusia, bencana alam, dan kasus Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL), Suriah, Ukraina, Semenanjung Korea, Palestina dan isu-isu internasional lainnya.

Kesempatan pertemuan para pemimpin ASEAN ini juga dimanfaatkan untuk mendorong negara-negara untuk meningkatan kerja sama investasi, industri dan manufaktur serta bisnis dengan Indonesia.

KTT ke-25 ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya Deklarasi Nay Pyi Taw terkait kerangka dan elemen-elemen penting bagi penyusunan visi Komunitas ASEAN pasca 2015 (Nay Pyi Taw Declaration on the ASEAN Community’s Post-2015 Vision).

Selain itu deklarasi untuk penguatan Sekretariat ASEAN dan peninjauan kembali badan-badan ASEAN (Declaration on the Strengthening of the ASEAN Secretariat and Reviewing the ASEAN Organs), serta Chairman’s Statement of the 25th ASEAN Summit (dikeluarkan oleh Ketua ASEAN), yang memuat berbagai capaian, kesepakatan serta perkembangan terakhir kerja sama ASEAN.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini