Sukses

Terkuak, Teroris Khorasan Ingin Hancurkan AS dengan 'Pasta Gigi'

Obama mengatakan, ISIS tidak secara langsung menjadi ancaman AS. Justru Khorasan yang dianggap berpotensi bahaya.

Liputan6.com, Washington DC - Di tengah gempuran ke basis ISIS di Suriah, Amerika Serikat punya target lain: menyerang kelompok Khorasan. Meski tak pernah terdengar sebelumnya, pejabat AS menuding, organisasi teror itu punya misi untuk menyerang Barat.

Intelijen menunjukkan, kelompok Khorasan berada di tahap akhir plot menyerang AS dan Eropa -- salah satunya dengan cara meledakkan pesawat terbang dengan tabung pasta gigi atau baju yang bisa diselundupkan ke kapal terbang tanpa terdeteksi.

Khorasan beranggotakan veteran militan Al Qaeda, yang aktif merencanakan serangan ke AS dan target Barat lainnya. "Ancaman tersebut 'sudah dekat'," kata seorang sumber keada CNN.

Itu mengapa mereka juga dijadikan terget dalam serangan kemarin. Komando Pusat AS atau US Central Command mengatakan, 8 serangan ditujukan pada kelompok yang sebelumnya tak bernama itu -- termasuk kamp pelatihan, pabrik bahan peledak, juga fasilitas lainnya.

Belakangan nama Khorasan terungkap -- organisasi itu hanya salah satu dari fragmen Al Qaeda yang berusaha menemukan identitas dan tujuan baru setelah kematian si bos, Osama Bin Laden.

Gedung Putih yakin, mereka tak sekedar omong kosong. Pemerintahan Obama mengatakan, ISIS tidak secara langsung menjadi ancaman AS. Justru Khorasan yang dianggap berpotensi bahaya.

Sumber intelijen AS mengungkap, mereka menyadap diskusi dari Khorasan -- yang mendorong pengetataan waspada teror di pesawat dan bandara awal tahun ini, salah satunya adalah melarang ponsel dan laptop dari Eropa, Afrika, dan Timur Tengah terbang menuju AS.

Direktur Intelijen Nasional AS James Clapper menguak nama organisasi teror itu untuk kali pertamanya pekan lalu. "Dalam arti ancaman bagi tanah air, Khorasan mungkin lebih berbahaya dari ISIS," kata dia.

Terinspirasi 9/11



Seperti ISIS, Khorasan muncul di tengah kebingungan dan kekacauan yang mengoyak Suriah. Namun, sel teror itu tak berminat mendirikan kekhalifahan.

Tapi yang jelas, kata sumber oposisi Suriah, Khorasan terinspirasi serangan 11 September 2001 ke World Trade Centre dan Pentagon. Kelompok itu aktif merekrut militan yang memiliki paspor Barat -- dalam rangka melakukan serangan serupa.

Muhsin al Fadhli (33) yang dilaporkan menjadi pemimpin veteran Al Qaeda dari Afghanistan, Pakistan dan Yaman -- diduga membentuk sel teror baru itu.

Nama "Khorasan" mengacu pada provinsi di bawah kekhalifahan Islam, tua yang wilayahnya termasuk bagian Afghanistan.

New York Times mengabarkan, Fadhli masuk jadi anggota Al Qaeda sejak remaja. Ia diduga orang kepercayaan Osama Bin Laden, sekaligus satu dari segelintir orang yang tahu persis soal serangan 9/11.

Ia juga diketahui pernah mengorganisir serangan bunuh diri di sebuah kapal tanker minyak di Laut Merah, bersekongkol untuk menyerang sebuah hotel yang sering dikunjungi oleh para pejabat AS di Yaman, dan merencanakan untuk menyerang sebuah pangkalan AS di Kuwait.

Khorasan juga merekrut sejumlah ahli pembuat bom asal Yaman, Ibrahim al Asiri, yang diyakini otak di balik sejumlah upaya untuk menjatuhkan pesawat dengan peralatan seperti bom celana dalam dan sepatu berbahan peledak. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.