Sukses

Ular Kobra Lepas dari Kandang, Kota di Belanda Berstatus Siaga

Ular berjenis Cape Cobra (Naja nivea) atau dikenal dengan Kobra Kuning tersebut kabur dari kandang pada Kamis malam.

Liputan6.com, Drimmelen - Sebuah kota kecil di Belanda memberlakukan status siaga setelah ular kobra dilaporkan lepas dari kandangnya. Pemerintah mendesak warganya untuk menutup pintu dan jendela rumah, serta mengamankan anak-anak.

Pemerintah Kota Drimmelen mengeluarkan peringatan bahaya pada Jumat, 6 September 2014 setelah hewan reptil itu menghilang dari sebuah penangkaran milik seorang kolektor lokal yang tinggal tak jauh dari kota, yakni di Desa Made.

Ular berjenis Cape Cobra (Naja nivea) atau dikenal dengan Kobra Kuning tersebut kabur dari kandang pada Kamis malam.

Reptil yang dikenal mudah menyerang lawan ketika merasa terancam itu terlihat terakhir pada hari Rabu 4 September.

"Kobra memiliki taring dan gigitan yang mematikan bagi manusia. Warga disarankan untuk menutup pintu dan jendela. Orangtua sebaiknya mengawasi anak-anaknya di dalam rumah dan tidak mengizinkannya bermain di luar," tulis Walikota Drimmelen di situs resminya seperti dikutip dari Telegraph, Sabtu (6/9/2014).

Dua ahli reptil telah berada di kota yang memiliki 26.000 penduduk itu dan kini tengah melakukan pencarian hewan melata itu. Rumah sakit juga diminta untuk mempersiapkan persediaan anti-racun untuk mengantisipasi warga yang terkena gigitan bisa ular.

"Fokus utama saat ini adalah di rumah dan tempat umum, ular itu mencoba untuk tetap dekat dengan wilayahnya," kata juru bicara pemerintah kota, Kitty van Laviere seperti dikutp dari NBC News.

Ia menambahkan masyarakat setempat untungnya tidak mudah panik dan dapat bereaksi dengan tenang. "Kami hanya mendapat sedikit panggilan dari penduduk yang khawatir," sambungnya.

Belanda memang bukan dikenal sebagai habitat ular kobra, yang ada hanya ular berbisa namun jarang ditemukan yang memiliki racun mematikan.

Berbeda dengan kobra yang ada di Afrika Selatan, bisa yang dihasilkan memiliki racun neurotoksik pemicu kematian. Orang yang terkena gigitan ular ini harus segera diobati dengan anti-racun.

Kobra dikenal sebagai jenis ular yang sangat agresif dan akan langung menyerang ketika merasa terancam. (Imelia Pebreyanti)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.