Sukses

Iran Perkenalkan Rudal Darat-Udara Terbaru

Selain rudal, Iran juga membuat inovasi baru berupa radar canggih bernama Arash 2

Liputan6.com, Teheran - Iran terus mengembangkan persenjataan militernya. Kali ini, Teheran memperkenalkan rudal dan radar baru. Misilnya diklaim bisa menyerang target yang terbang cukup tinggi.

Komandan Angkatan Udara Iran Brigadir Jenderal Farzad Esmaili menyatakan, rudal yang dinamakan Talash-3 itu bisa menembak dari darat ke udara dengan jarak yang sangat jauh.

"Ini bisa menembak musuh meski terbang tinggi sekalipun," ujar Esmaili pada Hari Peringatan Pertahanan Udara Iran, seperti dilansir Al-Arabiya, Selasa (2/9/2014).

Dia menjelaskan, rudal tersebut telah sukses diujicoba baru-baru ini, dan akan diperkenalkan pada 22 September 2014, bertepatan dengan hari tewasnya ribuan tentara Iran dalam perang teluk melawan Iran pada 1980-1988.

"Talash 3 sudah diuji coba bersama Talash 1 dan 2. Ketiga jenis rudal tersebut akan kami satukan pada peluncuran selanjutnya, segera," papar Esmaili.

Selain rudal, Iran juga membuat inovasi baru berupa radar canggih bernama Arash 2. Menurut Esmaili, radar tersebut bisa melacak dan mengidentifikasi benda terbang berukuran kecil.

"Ini juga menjadi prestasi terbaru dari ilmuwan di badan militer udara Iran yang sesuai dengan program teknologi negara kami," ujarnya.

Komandan Angkatan Udara lainnya, Alireza Sabahifard mengatakan, pihaknya telah berhasil menciptakan radar yang bisa mencegah pesawat asing menyusup ke wilayah Iran.

"Seluruh wilayah Iran sudah terkoneksi dengan jaringan pertahanan udara. Seperti mata elang, Kami bisa mendeteksi sekecil apapun gerakan pihak yang dicuriga," kata Sabahifard.

Hal itu bisa dibuktikan lewat keberhasilan Iran melacak dan menembak drone atau pesawat tak berawak Israel yang hendak masuk reaktor nuklir Teheran. Pesawat negeri zionis yang dicurigai itu pun hancur.

Iran mulai membangun industri senjata militer sejak tahun 1992. Sejumlah senjata ringan dan berat diciptakan, mulai dari senjata api, tank, dan kapal selam. Senjatanya yang paling digadang-gadang adalah misil darat-darat yang bisa meluncur sejauh 2.000 km, bisa mencapai Israel dan pangkalan militer AS di Timur Tengah. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.