Sukses

Hentikan Penyadapan, Australia Akan Teken Kode Etik dengan RI

Menlu Australia Julie Bishop menegaskan bahwa pihak intelijen negaranya tidak akan mengganggu lagi kepentingan Indonesia.

Liputan6.com, Sydney - Pemerintah Australia dan Indonesia akan menandatangani kode etik hubungan kedua negara usai skandal penyadapan yang menyeruak pada November 2013 lalu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop mengatakan pihaknya akan meneken kesepakatan dalam dokumen satu halaman dengan Indonesia pada akhir bulan ini. Perjanjian itu salah satunya berisi komitmen untuk tidak saling menyadap.

"Kesepakatan singkat itu merupakan komitmen kami untuk menghormati kedaulatan masing-masing negara, sesuai dengan Traktat Lombok. Dan ini tidak untuk membahayakan kepentingan satu sama lain," ujar Bishop seperti dimuat Sydney Morning Herald, Selasa (19/8/2014).

Dalam wawancara dengan Fairfax Media,  Menlu Negeri Kanguru itu menegaskan bahwa pihak intelijen negaranya tidak akan mengganggu lagi kepentingan Indonesia

"Kami bekerja sama secara dekat dengan Indonesia di bidang intelijen tentang risiko keamanan, termasuk terkait para militan asing. Jadi, hubungan agen intelijen kami dekat," imbuh Bishop.

Oleh karena itu, dia berharap, dengan disepakatinya kode etik tersebut, hubungan Indonesia dan Australia kembali membaik. Tiga bidang kerjasama yang sebelumnya sempat diputuskan oleh Presiden SBY bakal dihidupkan lagi.

"Kesepakatan kerjasama di bidang pertahanan, keamanan perbatasan dan intelijen yang sebelumnya ditunda, akan kembali dihidupkan seperti semula," harap Bishop.

Menlu RI Marty Natalegawa sebelumnya mengatakan, penandatangan kesepakatan itu akan dilakukan di Indonesia. Dia berharap tidak ada lagi penyadapan yang melibatkan kedua negara.

"Harapan kami, dalam waktu dekat. Bahkan, sangat dekat COC ini bisa dituntaskan antara kedua negara. Inti COC tersebut, menyatakan di antara kedua negara tidak akan ada lagi penyadapan," kata Marty, 12 Agustus.

Pada November 2013, hubungan Indonesia dan Australia memanas lantaran adanya dugaan bahwa negeri kanguru menyadap ponsel Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta sejumlah pejabat penting tanah air lainnya.

SBY kemudian memutuskan untuk men-downgrade hubungan dengan Australia dan menarik pulang duta besar dari Sydney. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini