Sukses

Kakek Ini Cemas Lihat Foto Cucu Pegang Penggalan Kepala

Orangtua yang baik tentulah peduli tentang keselamatan anak-anaknya. Namun ada saja orangtua yang malah membawabuah hatinya dalam bahaya.

Liputan6.com, Sydney Orangtua yang baik tentulah peduli tentang keselamatan anak-anaknya, namun ada saja orangtua yang malah membawa buah hatinya dalam bahaya. 

Beberapa hari lalu, gambar seorang bocah lelaki warga Australia berusia 7 tahun memegang penggalan kepala manusia beredar di dunia maya. Gambar ini malah diunggah dengan bangga oleh ayahnya sendiri. Tak pelak, kakek anak itupun ikut bicara.

Kakek dari seorang bocah lelaki yang fotonya beredar di dunia maya ketika sedang memegang kepala tentara Suriah yang telah dipenggal itu memohon kepada pemerintah untuk membawa cucunya pulang ke Australia.

“Saya mencemaskan anak-anak itu,” kata Peter Nettleton di rumahnya di kawasan Panania kemarin malam. “Seperti apakah hidup mereka sekarang?”

Nettleton menduga menantunya yang militan itu, Khaled Sharrouf, dan putrinya, Tara, telah membawa serta 5 anak mereka, dua perempuan dan tiga lelaki, ke Malaysia untuk tinggal bersama dengan saudara perempuan Sharrouf selagi Sharrouf pergi bertempur di Suriah.

Foto mengejutkan yang diunggah Sharrouf di Twitter menunjukkan bahwa ia membawa keluarganya ke medan perang. “Tidak bisakah pemerintah melakukan sesuatu untuk menarik anak-anak itu dari pria tersebut?” demikian ia bertanya.

Nettleton, yang memiliki hubungan yang dingin dengan putrinya selama 9 tahun lamanya, mengatakan bahwa ia mengetahui tentang foto mengejutkan itu selagi mendengarkan berita radio kemarin.

“Saya sampai menangis karena saya tidak tahu harus bagaimana menghadapinya,” ujarnya.

Nettleton, yang telah menikah lagi dan memiliki tiga anak perempuan, mengatakan bahwa Tara memutuskan hubungan dengannya setelah ia menikahi kekasihnya semasa remaja, Sharrouf, dan memeluk agama Islam.

“Kami telah lama sekali membuat keputusan untuk berpisah,” kata kakek itu. “Ia membuat keputusan itu begitu saja. Saya tidak mengetahui anak-anaknya. Saya tidak mengetahui nama mereka.”

Tara bertemu dengan Sharrouf ketika mereka masih sekolah di Sekolah Menengah Atas Chester Hill dan mereka mendapatkan anak pertama mereka ketika wanita itu masih berusia 17 tahun.

“Ia minggat begitu saja dengan pria itu dan berpindah agama. Ia sebelumnya tidak pernah religius, kami dulunya juga tidak religius,” imbuh Nettleton.

Walaupun bukti mencengangkan itu menjelaskan bahwa cucu-cucunya sedang bersama dengan ayah mereka, Nettleton masih tidak yakin apakah putrinya masih bersama dengan suaminya. 

Sharrouf, yang sudah dipidana sebagai teroris, menyusup ke luar Australia tahun lalu menggunakan paspor saudara kandung lelakinya.

Nettleton yakin bahwa putrinya meninggalkan Australia bersamaan dengan anak-anaknya: “Ibunya Tara menceritakan kepada saya bahwa Tara pergi ke Malaysia setelah Khaled pergi untuk tinggal bersama dengan kakak perempuannya. Putriku itu menceritakan kepada ibunya bahwa ia akan kembali dalam satu bulan mendatang. 

Nettleton mengatakan bahwa mantan istrinya, Karen, tetap berhubungan dekat dengan putrinya.

Ipar perempuan Khaled Sharrouf juga menolak berbicara dengan The Daily Telegraph. 

Keluarga Sharrouf yang tinggal di Sydney menjadi semakin tertutup dalam beberapa bulan ini sejak kegiatan jihad Khaled mencuat ke permukaan. 

Tetangganya, Joel, mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa ia akan pindah menjauhi daerah itu setelah mengetahui tentang keluarga ekstremis setelah keramaian soal ini sudah mereda. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini