Sukses

Kontroversi Diskon untuk Tamu yang Berdoa di Restoran AS

"Ketika mereka memberikan kami struk tagihan, mereka baru bilang ada diskon 15% karena kami berdoa di depan umum".

Liputan6.com, North Carolina - Sebuah restoran di North Carolina, Amerika Serikat mendadak terkenal di media sosial. Bukan karena ada makanan unik yang disajikan, melainkan pemberian potongan diskon kepada pelanggan yang berdoa.

Selama empat tahun, Restoran Mary's Gourmet mengejutkan konsumen dengan memberikan diskon 15% jika pembeli terlihat sedang berdoa atau bermeditasi sebelum makan.

"Bisa apa saja (berdoa atau meditasi) -- mengambil waktu sebentar untuk melupakan dunia sementara," kata pemilik restoran Mary Haglund seperti dimuat BBC, Sabtu (9/8/2014).

"Saya tidak pernah bertanya kepada siapa mereka berdoa -- itu konyol. Saya hanya menganggapnya sebagai tindakan puji syukur," tambah dia. Tak peduli apa agama si tamu.

Namun, diskon yang tidak biasa ini kemudian menuai pro dan kontra, setelah seorang konsumen bernama Jordan Smith menunjukkan foto struk makan di restoran tersebut kepada stasiun radio Kristen pada 30 Juli lalu.

"Tidak ada tanda di restoran yang mempromosikan diskon doa. Kami hanya memesan makanan dan berdoa setelah makanan tiba," ucap Smith.

"Ketika mereka memberikan kami struk tagihan, mereka baru bilang ada diskon 15% karena kami berdoa di depan umum."

Foto struk yang diunggah Smith di media sosial kemudian menjadi buah bibir, dan restoran itu tiba-tiba diperbincangkan di seluruh Amerika Serikat.

Namun, ternyata diskon yang diberikan itu melanggar Hukum Hak-hak Sipil yang melindungi warga AS dari diskriminasi ras dan religius. Meski pemberian potongan harga itu tidak membeda-bedakan agama dan ras.

Menyadari hal itu, Mary Haglund mengatakan dia menghormati hukum dan segera menghentikan diskon doa. Ia pun akan menginformasikannya kepada publik di depan restoran.

Mendengar langkah yang diambil oleh Mary, Smith pun merasa menyesal. "Gara-gara fotoku, diskon doa itu dihentikan," jelas dia. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.