Sukses

Hamas Tolak Gencatan Senjata, PM Israel: Perang Jalan Terus

Penolakan Hamas terhadap gencatan senjata memberi Israel legitimasi penuh untuk memperluas operasi melindungi rakyatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Israel melakukan pemboman terhadap Gaza, hanya beberapa jam setelah menyetujui usulan Mesir untuk mengakhiri konfrontasi militer Israel dengan Hamas selama 8 hari.

Kabinet keamanan Israel sebenarnya telah sepakat untuk menurunkan eskalasi penyerangan mulai pukul 9 malam waktu setempat. Namun Hamas menolak ajakan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu tanpa ada konsultasi.

Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, penolakan Hamas terhadap gencatan senjata memberi Israel legitimasi penuh untuk memperluas operasi melindungi rakyatnya. Tak ada negara yang akan duduk diam sementara penduduk sipilnya terkena serangan roket.

"Tak terkecuali Israel," tegas Netanyahu yang dikutip theguardian, Selasa 15 Juli 2014.

Menurut militer Israel, sekitar 50 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel dalam 6 jam. Dan Israel menghentikan serangan udara. Ada banyak laporan ledakan di Gaza setelah pengumuman gencatan senjata. Total korban tewas di kalangan warga Palestina mencapai 200 orang.

Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon menyatakan Israel akan meningkatkan aksi militer untuk menyertakan invasi darat serta udara dan laut. "Jika Hamas tidak menerima gencatan senjata pukul 9 malam waktu setempat, perkiraan saya adalah bahwa IDF [Pasukan Pertahanan Israel] harus diturunkan," tulis dia dalam Twitter-nya.

Namun, ada tanda-tanda perpecahan dalam Hamas. Pesan yang bertentangan disampaikan pimpinan Hamas di Gaza dan kepemimpinan internasional. Sayap militer organisasi juga mengambil sikap yang lebih menantang daripada kepemimpinan politik.

Al-Qassam mengeluarkan penolakan yang kuat dari rencana gencatan senjata. "Pertempuran kami dengan musuh terus dan akan meningkat dalam keganasan dan intensitas," katanya.

Juru bicara Hamas di Gaza mengatakan, kelompok Islam tidak menerima usulan gencatan senjata resmi, dan tuntutan yang harus dipenuhi sebelum meletakkan senjata.

Tapi Mussa Abu Marzuk, seorang pemimpin senior Hamas yang berbasis di Kairo menulis di Facebook "kami masih dalam konsultasi. Gerakan ini belum mengambil posisi resmi."

Meskipun Mesir telah menjadi pemain kunci dalam memfasilitasi gencatan senjata untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas, para pemimpin Islam di Gaza sangat tidak percaya Kairo. Pemimpin Islam di Gaza tersebut melihat sosok Presiden Abdel Fatah al-Sisi yang telah melarang Ikhwanul Muslimin, organisasi induk ideologi Hamas.

Hamas dan para pemimpin Palestina lainnya juga cenderung bersikap curiga terhadap peran utusan Timur Tengah Tony Blair, yang telah bertindak sebagai teman bicara antara Israel dan Mesir. Blair dipandang sebagai pembela gigih kepentingan Israel dan antusias untuk rezim Sisi itu.

Mesir sebelumnya telah mengusulkan penurunan eskalasi serangan militer selama 12 jam, yang akan diikuti gencatan senjata penuh dan pembicaraan antara kedua belah pihak dan mediator perjanjian jangka panjang.

Israel juga telah menghitung bahwa pemboman atas Gaza telah mencapai tujuan utamanya melemahkan Hamas dan menghukum orang-orang dari daerah kantong tersebut. Pihaknya tidak ingin menghadapi pukulan fatal bagi Hamas, karena takut bahwa kelompok-kelompok yang lebih radikal akan mengisi kekosongan kekuasaan di Gaza.

Konfrontasi militer antara Israel dan Hamas sebelumnya terjadi pada November 2012 dan Operasi Cast Lead pada 2008-2009 yang berakhir dengan gencatan senjata dan negosiasi perjanjian yang akhirnya rusak. Sebagian diplomat percaya siklus akan terus terjadi kecuali penyebab mendasar dari konflik Israel-Palestina yang lebih luas dibahas dan diselesaikan. (Ado)

Baca juga:

Hamas Tolak Gencatan Senjata yang Dipelopori Mesir

Terima Gencatan Senjata Usulan Mesir, Israel Stop Bombardir Gaza

Kutipan Prakarsa Gencatan Senjata Hamas-Israel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini