Sukses

Selfie Saat Dikejar Banteng Ngamuk, Pria Misterius Jadi Buronan

Ia mungkin beruntung selamat dari serudukan banteng. Namun, lelaki kurus itu kembali jadi objek kejaran. Kali ini oleh polisi.

Liputan6.com, Pamplona - Pria berkaus merah itu sungguh nekat. Dikejar banteng-banteng berbobot 500 kilo yang mengamuk dan siap menghunus tanduknya, ia sempat-sempatnya melakukan selfie -- mengambil foto diri sendiri -- dengan ponselnya.

Ia mungkin beruntung selamat dari serudukan banteng. Namun, lelaki kurus itu kembali jadi objek kejaran. Kali ini oleh polisi.

Pria berjanggut yang sejauh ini identitasnya belum diketahui terancam denda sebesar 3.000 euro atau Rp 34,8 juta di bawah aturan kota Pamplona -- yang ingin membuat acara festival lari banteng (San Fermin) yang populer di sana menjadi berlangsung lebih aman.

Lalu apa salah si pelaku selfie?

Pria yang dijuluki "selfie man" lolos dari cidera dan maut di hari kelima pada Jumat pekan lalu. Namun, tindakannya itu dianggap berpotensi membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Melanggar aturan.

"Mengambil video dan foto dilarang keras selama acara. Sebab, hal itu dinilai bisa menganggu konsentrasi pelari yang seharusnya mencoba untuk menjauh dari bahaya. Tindakan tersebut juga dianggap bisa membahayakan yang lain," demikian seperti dimuat CNN, 14 Juli 2014.

Dalam siaran resmi yang ditayangkan televisi nasional Spanyol, pelaku terlihat menjelang garis akhir acara kejar-kejaran sepanjang 850 meter -- ia memegang alat perekam yang terlihat seperti ponsel, mengangkatnya tinggi-tinggi dengan tangan kanannya. Dalam posisi diduga selfie.

Tindakannya itu hanya sesaat sebelum banteng-banteng memasuki arena adu banteng di lereng yang menurun, di mana aksi kejar-kejaran berlangsung amat cepat.

Pria tersebut terlihat di video, pada 1 menit dan 56 detik setelah acara kejar-kejaran dimulai. Di sisi kanan, di mana banteng-banteng hanya beberapa langkah di belakangnya.

Ia terlihat memutar kepalanya, melihat ke arah banteng dari balik bahu, masih memegang kamera.

Polisi sejauh ini belum menemukan pria tersebut, yang mengenakan celana putih dan kaus tradisional berwarna merah.



Namun, yang paling berbahaya dari acara dikejar banteng terjadi pada Senin kemarin. Seekor banteng coklat melenceng dari jalur dan memicu kepanikan. Akibatnya 3 orang tertanduk -- korban lebih banyak dari jumlah total insiden selama 7 hari yang berjumlah 7.

Acara dikejar banteng yang digelar 8 hari berturut-turut berakhir Senin. Sebanyak 42 orang dilarikan ke rumah sakit.  Di antara mereka, 8 pria kena tanduk banteng, termasuk 3 warga asing -- WN Amerika Serikat Bill Hillmann (32), dan dua warga Australia yang namanya tak dirilis -- berusia 26 dan 24 tahun yang terluka parah. 



Ironisnya, Hillman yang ditanduk paha kanannya di hari ketiga baru saja menulis buku berjudul,  "Fiesta, How to Survive the Bulls of Pamplona." Tentang bagaimana selamat dari banteng-banteng di Pamplona.

Kontributor dalam buku tersebut termasuk John Hemingway, cucu penulis besar Ernest Hemingway. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini