Sukses

PM Israel: Kami Akan Terus Bombardir Gaza

"Tidak ada tekanan internasional yang akan mencegah kami bertindak dengan segala kekuatan," kata Netanyahu.

Liputan6.com, Tel Aviv - Pejabat tinggi Hak Asasi Manusia PBB telah menyerukan penyelidikan atas serangan udara Israel di Gaza, dengan alasan bahwa penargetan rumah warga Palestina - yang mengakibatkan tingginya angka kematian di antara warga sipil, terutama anak-anak - bisa melanggar hukum internasional.

Peringatan dari Navi Pillay, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, itu datang pada hari kelima pengeboman Israel ke Jalur Gaza dan serangan roket militan Islam ke wilayah Israel.

Sejauh ini, lebih 100 warga Gaza telah tewas, kebanyakan warga sipil. Termasuk sedikitnya 23 anak-anak. Lebih dari 670 orang terluka. Saat ini belum ada korban jiwa Israel.

Pillay mengatakan, pihaknya telah menerima laporan menyedihkan yang menyebut banyak korban sipil, termasuk anak-anak terjadi akibat dari serangan Israel ke rumah di Gaza. "Laporan tersebut menimbulkan keraguan serius tentang apakah serangan Israel telah sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan hukum hak asasi manusia internasional," kata Pillay dikutip Guardian, Sabtu (12/7/2014).

Pillay menambahkan bahwa penembakan roket dari Gaza ke Israel juga merupakan pelanggaran.

"Setiap dugaan pelanggaran hukum internasional harus segera independen, menyeluruh dan efektif diselidiki dengan maksud untuk menjamin keadilan dan reparasi bagi para korban," jelasnya.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pemerintahannya tak akan mendengarkan kritik dari luar negeri. Pihaknya menolak untuk mengesampingkan serangan darat dan bersumpah akan ada serangan udara lagi. Netanyahu menegaskan Israel akan terus membombardir Jalur Gaza.

"Tidak ada tekanan internasional yang akan mencegah kami bertindak dengan segala kekuatan," kata Netanyahu.

Dia mengaku telah melakukan komunikasi dengan beberapa pemimpin dunia dalam beberapa hari terakhir, termasuk Presiden AS Barack Obama dan kepala pemerintahan Eropa.

Netanyahu mengklaim pesawat-pesawat Israel dan drone telah menyerang lebih dari 1.000 sasaran di Gaza sejauh minggu ini. Bahkan dia mengatakan "Masih akan ada sasaran lagi."

Israel, kata dia, telah menyerang Gaza sebanyak dua kali dengan yang digunakan pada serangan terakhir pada 2012 lalu. Ia pun tak mengesampingkan untuk melakukan serangan darat.

"Kami menimbang semua kemungkinan dan mempersiapkan segala kemungkinan," ucap dia.

Israel dilaporkan telah terkena 809 roket dan mortir dari Gaza. Sementara tidak ada yang tewas. Menurut laporan media lokal, 9 warga sipil Israel sejauh ini telah terluka dalam berebut untuk berlindung setelah sirene serangan udara.

Sementara kondisi di Gaza, seperti penuturan Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), "Lebih dari 340 unit rumah di Gaza telah rusak parah atau hancur Akibatnya, lebih dari 2.000 orang telah mengungsi". (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini