Sukses

Gaza Terus Dibombardir Israel, Korban Capai 100 Orang

Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina juga mengatakan sekitar 675 lainnya luka-luka.

Liputan6.com, Gaza - Hari keempat, Israel terus membombardir wilayah Gaza, Palestina. Militan Palestina pun melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan roket terhadap negara Yahudi itu.

Dikutip voaindonesia.com, Jumat (11/7/2014), para pejabat medis di Gaza mengatakan sedikitnya 3 orang tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah di Gaza, Jumat (11/7/2014).

Sementara para pejabat Israel mengaku sebuah roket ditembakkan ke Israel di bagian utara dari Lebanon selatan. Namun itu tidak menimbulkan korban. Belum jelas siapa yang menembakkan roket tersebut. Israel menegaskan akan membalas serangan itu dengan tembakan artileri.

Sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur juga Gaza menghantam sebuah pom bensin di Ashdod, kota di selatan Israel, Jumat (11/7/2014), sehingga menimbulkan kebakaran besar. Para pejabat mengatakan, sedikitnya seorang terluka dalam serangan tersebut.

Korban Bertambah

Beberapa sumber di Palestina menyebutkan jumlah korban di Gaza terus bertambah. Bahkan menurut sumber tersebut, korban telah mencapai 100 orang. Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina juga mengatakan sekitar 675 lainnya luka-luka.

Dikutip BBC, Jumat (11/7/2014), korban terakhir adalah dua pria yang tengah berkendara di Gaza di kawasan Bureij. Israel menyebutkan puluhan korban yang tewas tersebut merupakan 'para teroris'.

Serangan udara Israel diluncurkan kepada satu rumah di Rafah, Kamis 10 Juli 2014 malam. Lima orang tewas. Tiga pria dan dua wanita. Demikian menurut Kementerian Kesehatan setempat.

Ratusan roket diluncurkan tentara Israel ke Gaza sejak Selasa 8 Juli 2014 lalu. Serangan itu pun dibalas oleh kelompok militan Palestina yang menyebabkan kerusakan dan korban luka-luka.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan agar kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata. Meski begitu, baik Hamas maupun Israel hingga kini belum ada tanda untuk mengakhiri peperangan tersebut.

Amerika Serikat sebelumnya menawarkan bantuan untuk menengahi gencatan senjata kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini