Sukses

SBY: Serangan Israel ke Gaza Melampaui Batas, Indonesia Mengecam

Tak hanya mengecam, Indonesia juga akan terus menjalankan upaya diplomasi untuk menghentikan agresi militer Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia secara resmi mengecam agresi militer yang dilakukan angkatan bersenjata Israel terhadap Palestina yang menyebabkan tewasnya puluhan rakyat sipil sejak beberapa hari lalu.

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serangan yang dilancarkan secara membabi-buta ke pemukiman warga Jalur Gaza tersebut sudah melampaui batas dan tidak proporsional.

"Bahwa serangan militer terhadap palestina dinilai telah melampaui batas, tidak proporsional, banyak terjadi korban sipil rakyat Palestina. Indonesia juga mengecam," ujar SBY saat membuka Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Tidak hanya mengecam serangan tersebut, Indonesia sebagai anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), anggota Organisasi Islam Dunia, serta Gerakan Non Blok hingga kini juga terus menjalankan upaya diplomasi untuk menghentikan agresi militer tersebut.

"Gencatan senjata harus diadakan dalam pengawasan PBB, kita harus mencegah balas-membalas. Israel melakukan serangan udara dan Palestina penembakan roket. Ini harus dicegah. Sementara harus ada juga bantuan kemanusiaan," kata SBY.

Dan sore nanti, SBY berencana melakukan komunikasi dengan Presiden Iran guna membahas persoalan ini. "Sore ini saya akan berkomunikasi Presiden Iran sebagai Ketua Gerakan Non-Blok untuk membahas Palestina. Apa yang akan dilakukan anggota Non Blok. Nanti Menlu akan menjelaskan mengenai perincian tadi," demikian SBY.

3 Hari terakhir warga Gaza di Palestina terus digempur pasukan Israel. Serangan dilakukan melalui udara ke kawasan Jalur Gaza. Di kegelapan malam, tembakan rudal maupun roket terus memecah kesunyian yang disusul dengan ledakkan dan kepulan asap.

Hingga Kamis 10 Juli kemarin, tak kurang dari 800 ton bom telah diluncurkan pasukan Israel ke lebih dari 750 target di sepanjang Jalur Gaza. Israel berdalih, serangan dilancarkan untuk menghacurkan basis-basis perlawanan pejuang Hamas.

Hamas juga menembakkan puluhan roket ke arah Israel sebagai balasan. Namun sebagian besar serangan balasan itu berhasil ditangkal Israel dengan Sistem Pertahanan Kubah Besi atau Iron Dome.

Perang terbuka antara Israel dan faksi perlawanan Hamas telah berlangsung selama 3 hari dan merenggut puluhan korban tewas. Namun sampai sejauh ini, masyarakat internasional termasuk PBB belum bereaksi menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza ini. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.