Sukses

Skandal Agen Ganda, Jerman Bakal Sadap Balik AS?

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, kebijakan intelijen pihaknya akan berubah 360 derajat.

Liputan6.com, Berlin - Seorang agen intelijen Jerman ditengarai berkhianat kepada negaranya dengan menjadi agen untuk Amerika Serikat dan membocorkan sejumlah informasi rahasia kepada Negeri Paman Sam.

Kanselir Jerman yang komunikasi teleponnya dikabarkan pernah disadap Badan Keamanan Nasional Amerika Seikat (NSA) pun geram dengan dugaan agen ganda itu. Dia akan menginvestigas laporan tersebut.

Lebih jauh, dalam laporan tabloid Bild edisi 7 Juli 2014 yang dimuat surat kabar lokal Deutsche Welle, Selasa (8/7/2014), Jerman berencana membatalkan perjanjian untuk tidak saling memata-matai dengan Inggris dan Amerika Serikat -- yang berlaku sejak 1945.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, kebijakan intelijen pihaknya akan berubah drastis. "Berlin menginginkan pengawasan 360 derajat operasi pengumpulan data intelijen yang dilakukan di Jerman," ujar de Maiziere, yang juga dimuat Belfast Telegraph.

Sebelumnya, operasi intelijen asing negara sekutu, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis selama ini tak dicurigai dan dianggap 'bersahabat'. Aktivitas pengumpulan data informasi dan diplomatik negara-negara tersebut  dibebaskan dari pengawasan badan intelijen Jerman atau Bundesnachrichtendienst (BND).

Maiziere mengatakan kepada Bild bahwa ia sekarang tidak mengenyampingkan pengawasan kontraspionase permanen Jerman terhadap AS, Inggris, dan Prancis.

Sebelumnya Kejaksaan Jerman menjelaskan, seorang pria Jerman ditangkap atas tuduhan mata-mata untuk dinas intelijen asing, namun tidak dirinci dinas intelijen mana yang dimaksud.

"Semua tanda menunjukkan bahwa ia bertindak untuk Amerika Serikat," demikian bunyi surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung (FAS) mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya di dinas intelijen asing Jerman, BND.

Surat kabar Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung (FAS) dan Bild, yang mengutip informasi dari pejabat keamanan mengatakan pria itu bekerja untuk CIA dan telah menyerahkan lebih dari 200 dokumen dengan imbalan sebesar 25.000 Euro.

Dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Great Hall of the People Beijing,  Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dugaan seorang pria Jerman menjadi agen ganda AS merupakan masalah serius. Pemerintahannya menyerukan tanggapan cepat dari Washington.

"Jika laporan ini benar, itu akan menjadi kasus yang serius." ujar Merkel. "Hal itu bagi saya menjadi kontradiksi, untuk apa yang saya anggap kerjasama antara lembaga dan mitra."

Kementerian Luar Negeri Jerman memanggil Duta Besar AS untuk Jerman John Emerson untuk diminta klarifikasi atas dugaan agen ganda tersebut. (Ein)

Baca juga

Percakapan Soal Cinta dan Patah Hati Paling Banyak Disadap NSA
Roy Suryo Dukung Hacker Indonesia Serang Situs Australia
Hindari Penyadapan, SBY Disarankan Tutup Akun Facebook

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.