Sukses

Bobol Kantor Radio, ABG Siaran dan Sebut Kata-kata Kotor

"Mereka sudah mampu menghidupkan semua mikrofon, mengaktifkan panel dan melakukan semua yang diajarkan dengan baik".

Liputan6.com, Kimberley - Entah apa yang ada di pikiran anak-anak berusia 8 sampai empat 14 tahun ini. Mereka nekat membobol sebuah stasiun radio lokal Australia, lalu melakukan siaran ilegal.

Dalam siarannya di stasiun radio Australia barat, seperti diberitakan News.com.au, Jumat (13/6/2014), anak-anak itu mengudara pada larut malam. Seakan tak takut dengan perbuatannya, mereka mengudara menggunakan ungkapan dan kata-kata kotor.

Menurut laporan ABC, anak-anak itu membobol Stasiun Radio Komunitas Wangki Yupurnanupurru di Fitzroy Crossing pada pekan lalu.

Manajer stasiun radio itu, Angie Stahl mengatakan kepada ABC bahwa dia sebelumnya memang telah memberikan pelajaran singkat kepada anak-anak di radio komunitas tersebut. Mereka diajari bagaimana bekerja di stasiun radio.

"Mereka sudah mampu menghidupkan semua mikrofon, mengaktifkan panel dan melakukan semua yang diajarkan dengan baik, dan memutuskan untuk melakukan sedikit pertunjukan itu sendiri," kata Angie kepada ABC.

"Tapi sayangnya, pertunjukan utama mereka mencakup kata-kata tak layak, sedikit punk, sedikit inovatif, tetapi juga melanggar undang-undang penyiaran, dan norma-norma praktik siaran kami," beber Angie.

"Mereka seperti berada di rumah sendiri, memasak beberapa nugget ayam, dan mereka mengecat merah rambutnya dengan sisa beberapa pewarna rambutku," urai Angie.

Merasa ada yang aneh dengan siaran radio malam itu, tak lama setelahnya petugas mendatangi Stasiun Radio Wangki Yupurnanupurru. Acara siaran amatir itu pun segera dihentikan. Lalu anak-anak diamankan.

Angie yakin, anak-anak itu masuk melalui jendela di rumahnya yang berada persis di sebelah stasiun radio.

Meski apa yang dilakukan anak-anak itu melanggar hukum, namun Angie memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan kepada mereka. Tak disebutkan langkah apa yang diambil Angie untuk menghukum anak-anak itu. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini