Sukses

Terungkap, Jet Tempur Rusia Nyaris Tabrak Pesawat Militer AS

"Pesawat Rusia seolah-olah memamerkan lambungnya, sehingga awak kami bisa melihat jelas ada rudal di sana."

Liputan6.com, Washington DC - Jet tempur pasukan Vladimir Putin nyaris menabrak pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) di atas Laut Okhotsk yang terletak antara Rusia dan Jepang. Burung besi milik negara pecahan Uni Soviet itu hampir menyentuh moncong pesawat militer AS.

"Jet Rusia terbang mendekat sampai jarak 100 kaki (30,48 meter) dari moncong pesawat militer AS (Air Force reconnaissance plane) di atas laut," ujar pejabat Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) baru-baru ini, seperti dimuat CNN, Rabu (4/6/2014).

Pejabat itu menjelaskan, dalam insiden yang terjadi pada 23 April 2014 itu, pesawat militer AS Air Force RC-135U yang biasa terbang secara rutin di atas Laut Okhotsk -- yang merupakan wilayah internasional -- tiba-tiba dicegat jet Rusia Su-27 Flanker.

"Saat itu awak pesawat AS dalam keadaan bahaya. Ini merupakan insiden yang paling berbahaya sepanjang sejarah," kata pejabat tersebut.

Dia menambahkan, untung kedua pesawat itu tak bertabrakan. Jet Rusia bermanuver putar balik lalu melesat pergi. "Pesawat Rusia seolah-olah memamerkan lambungnya, sehingga awak kami bisa melihat jelas ada rudal di sana."

Kata aparat Negeri Paman Sam itu, Amerika Serikat awalnya tidak ingin mengungkap insiden tersebut secara terbuka kepada publik dan memilih untuk membicarakannya dengan Rusia.

Seperti dikutip dari Dailymail, Kolonel Angkatan Udara AS  Steve Warren mengatakan, saat itu, sama sekali tidak ada komunikasi antara jet tempur Rusia dan pesawat militer AS.

Kata dia, Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu telah membicarakan hal ini lewat sambungan telepon. Namun tak disebutkan kenapa kemudian AS akhirnya tetap mengungkap insiden ini ke publik.

"Shoygu menginstruksikan para komandan angkatan bersenjata kedua negara untuk membahas langkah lanjutan yang mungkin untuk mengatasi kepentingan kedua negara untuk mencegah salah persepsi," demikian pernyataan Pentagon.

Pensiunan Jenderal AS Thomas McInerney menilai, aksi jet Rusia merupakan aksi provokatif. Menurut mantan komandan di Alaska itu, pencegatan jet Rusia terhadap pesawat AS lebih buruk dari yang pernah dialami AS pada Perang Dingin (1947-1991).

"Pencegatan berbahaya yang dilakuan pesawat Rusia Su-27 ini lebih buruk dari yang kita alami pada Perang Dingin," ujar McInerney kepada Washington Free Beacon. "Waktu saya menjabat komandan selama 4 tahun di wilayah pertahanan Amerika Utara, kita tidak pernah melihat hal tersebut."(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.