Sukses

Dua Bus Sekolah Bertabrakan dan Nyaris Terbakar di Inggris

Pemandangan di jam sibuk itu begitu mengerikan. Kursi-kursi copot dari dudukannya, anak-anak dalam kondisi berlumuran darah dan berteriak.

Liputan6.com, London - Dua bus sekolah adu kepala di sebuah jalan di Inggris, setelah salah satu bus banting setir ke jalur berlawanan. Akibat kecelakaan tersebut, 2 sopir bus dan 28 anak dilarikan ke rumah sakit yang tak jauh dari lokasi tabrakan di Stanley, Durham County, Inggris.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu (4/6/2014), seorang anak berusia 12 tahun bahkan harus diterbangkan ke rumah sakit karena kritis.

Seperti digambarkan media tersebut, pemandangan di jam sibuk itu begitu mengerikan. Kursi-kursi copot dari dudukannya, anak-anak dalam kondisi berlumuran darah dan berteriak kesakitan. Jari mereka patah dan kepalanya cedera.

"Ada sekitar 50 anak dan 2 orang dewasa dari bus pertama dan bus tingkat yang saling bertabrakan, di dekat persimpangan  A393 sekitar pukul 08.20 waktu setempat," ujar polisi.

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, beberapa anak yang terluka tergeletak di rumput menunggu untuk mendapatkan perawatan. Sementara mereka yang masih berada di dalam bus berteriak-teriak minta tolong dan kesulitan bernapas akibat asap yang keluar dari mesin.

"Aku mendengar suara ledakan besar dan mencari asal suaranya," ujar Maureen Davison, wanita berusia 62 tahun yang menjual burger di van dekat lokasi kecelakaan.

"Anakku berlari keluar untuk membantu dan membawa anak-anak yang panik keluar dari bus, meski khawatir bus akan terbakar dan meledak," tambah Maureen.

Lalu beberapa siswa dibawa ke dekat Tanfield Comprehensive School, dan beberapa lainnya dibawa ke St Bede di Lanchester. Murid-murid itu berusia antara 11 dan 18 tahun.

Satu anak laki-laki berusia 12 tahun yang dibawa dengan helikopter ke RS mengalami luka wajah serius, bersama dengan sopir berusia 54 tahun dari salah satu bus yang juga mengalami cedera berat.

Saksi lainnya, Michael Davison menuturkan bagaimana ia berjuang melalui asap tebal dari bus untuk menolong anak-anak yang berdarah dan berteriak minta tolong.

"Tidak ada cara mereka bisa menghindari tabrakan. Ada ledakan besar, saya belum pernah mendengar hal seperti itu, dan setelah beberapa detik keheningan, semuanya menjerit minta tolong," ujar pria berusia 58 tahun itu.

"Saya berlari ke bus. Ada asap mengepul dari mesin, yang berasal dari aki kendaraan dan orang-orang sulit bernapas. Aku benar-benar takut mereka akan terbakar, dan aku tahu aku harus mengeluarkan sebanyak mungkin orang yang saya bisa," urainya.

"Ketika saya pertama kali masuk ke bus, anak-anak saling menumpuk satu sama lain," ungkap Micahael.

Sejauh ini, ambulans telah membawa 16 anak ke Rumah Sakit Universitas North Durham dan 11 lainnya ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di Gateshead. Semuanya mengalami luka ringan. Anak-anak lain dirawat karena shock.

"Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan sedang dilakukan, jalan-jalan di daerah tersebut tetap ditutup dan kami ingin berterima kasih kepada semua orang atas kesabaran mereka," jelas Inspektur Colin Williamson. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini