Sukses

Presiden Terpilih Ukraina Geram Jenderalnya Terbunuh

Poroshenko sebelumnya berjanji untuk mengatasi aksi kaum separatis pro-Rusia hanya dalam hitungan jam, bukan bulan.

Liputan6.com, Kiev - Presiden terpilih Ukraina Petro Poroshenko bersumpah untuk menghukum pemberontak pro-Rusia yang dia sebut bandit. Mereka dianggap telah menembak jatuh sebuah helikopter militer yang menewaskan 12 orang tentara dan seorang jenderal.

"Ini tindak pidana yang dilakukan musuh orang Ukraina dan tidak akan luput dari hukuman. Kita harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada lagi warga Ukraina mati di tangan teroris dan bandit," tegasnya seperti dikutip BBC, Jumat (30/5/2014).

Bahkan, Poroshenko yang memenangkan pemilihan presiden hari Minggu lalu sebelumnya berjanji untuk mengatasi aksi kaum separatis hanya dalam hitungan jam, bukan bulan.

Helikopter Mi-8 terlibat dalam pertempuran sengit di antara wilayah Sloviansk dan Kramatorsk, Donetsk, setelah menurunkan tentara di sebuah pangkalan militer.

6 Tentara Garda Nasional, termasuk Mayor Jenderal Serhiy Kulchytskiy, Kepala Tempur dan Pelatihan Khusus, beserta 6 anggota pasukan khusus tewas dalam insiden itu.

Rusia sendiri telah menegaskan agar Ukraina menghentikan kampanye militernya terhadap pemberontak pro-Moskow dan kembali memulai sebuah dialog nasional yang nyata.

Dalam perkembangan terpisah, Ukraina bersama Rusia dan Uni Eropa akan membuka babak baru pembicaraan di Berlin guna penyelesaian sengketa yang berkembang tentang pasokan gas dari Moskow untuk Kiev.

Sebelumnya, perusahaan gas milik pemerintah Rusia, Gazprom mengancam akan memotong pasokan gas ke Ukraina jika gagal membayar utang yang besar. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini