Sukses

Balon `Nakal` Google Picu Laporan Penampakan UFO

Diluncurkan di California pada tahun 2012, model Falcon 11 diperkirakan hanya akan terbang dalam durasi pendek. Tapi ia menjadi liar.

Liputan6.com, Kentucky - Dua tahun lalu, perusahaan raksasa internet Google meluncurkan balon-balon yang dapat memberikan akses internet lebih murah untuk penduduk dunia. Namun, belakangan, perangkat untuk mewujudkan cita-cita mulia memberi akses Internet kepada 5 miliar warga Bumi itu justru memicu kesalahpahaman. Dikira UFO. Yang paling terkenal adalah penampakan di Pike County, Kentucky, Amerika Serikat.

Ternyata, belakangan terkuak, balon yang bertanggung jawab memicu laporan UFO bukan hanya prototipe, tapi  satu yang tidak mengikuti rencana desainernya.

"Itu adalah balon nakal," kata pemimpin tim  Google X Rapid Evaluation Rich DeVaul dalam festival "The Future is Here" yang diadakan Majalah Smithsonian di Washington DC, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains SPACE.com, Kamis (29/5/2014) . "Tak ada orang di luar Google X yang mengetahuinya.

Diluncurkan di California pada 2012, model Falcon 11 diperkirakan hanya akan terbang dalam durasi pendek. Namun saat di udara, balon tersebut mengalami malfungsi dan para pengendali gagal untuk mendaratkannya, objek itu pun melakukan perjalanan hingga melintasi negara bagian.

Pada 16 Oktober 2012, astronom amatir Allen Eplin melaporkan penampakan "mirip dua lampu neon, berdampingan, paralel, bersinar sangat terang."

"Objet tersebut begitu cerah, seperti akan bergabung. Terlihat sangat jelas dengan mata telanjang," kata Epling. "Lalu, ia meredup sampai nyaris tak terlihat."

Kala itu Epling mengatakan bahwa ia tak bisa menebak apa gerangan benda tersebut. "Yang jelas bukan pesawat dan saya tak pernah melihat helikopter yang bentuknya seperti itu."

Objek terbang tak dikenal, terlihat melayang di ketinggian 18.300 meter selama beberapa jam di atas Pike County. Sejumlah warga ramai-ramai menghubungi kantor polisi setempat. Namun, petugas pemerintah tak bisa menjelaskan fenomena tersebut.

Setahun kemudian, Google mengklaim objek misterius tersebut sebagai bagian daru Project Loon -- upaya untuk membawa internet ke tempat-tempat di seluruh dunia di mana kabel fiber atau satelit mungkin tidak efisien.  



Namun, menurut De Vaul, mereka yang meyakini UFO terkait kunjungan makhluk ekstraterresterial, tak puas dan menunjuk bahwa gambar yang dipotret oleh Epling hanya punya sedikit kemiripan bahkan sama sekali berbeda dengan foto yang dirilis Google.

Soal itu, DeVaul mengatakan,  balon tersebut adalah prototipe yang sama sekali baru, tak seperti pendahulunya yang lebih konvensional. Falcon 11 jauh lebih memanjang, 37 meter. Berbentuk silinder.

Dan tak hanya Google yang tak bisa mengendalikan balonnya, mereka yang terlibat juga tak bisa melacak keberadaan prototipe tersebut kecuali dengan mengandalkan para pengamat UFO di seluruh negeri -- yang mengabarkan penampakan aneh dari California, Kentucky, lalu di atas Kanada selama 11 hari.

"Jika Anda ingin memulai sebuah program stratosfer rahasia, lalu salah satu proyek Anda menjadi liar, lacak saja penampakan yang dilaporkan para pengamat UFO," kata DeVaul. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini