Sukses

Keterlambatan Malaysia Deteksi MH370 Diselidiki

Panel internasional menyebut kasus hilangnya pesawat MH370 sama seperti dengan raibnya pesawat Air France 447 pada 2009 silam.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 terus diupayakan sejumlah pihak. Panel Investigasi Independen Internasional saat ini tengah menyelidiki ke mana pergerakan Boeing 77-200ER tersebut dari awal lepas landas hingga dinyatakan hilang.

Dalam laporan hasil investigasi terbaru, Malaysia diketahui terlambat 4 jam dalam mendeteksi keberadaan MH370, sehingga pencarian pun telah dilakukan.

Pesawat hilang dari radar pada 8 Maret 2014, sekitar pukul 01.21 dini hari. Namun pencarian baru dilakukan sekitar pukul 05.30 karena terlambat melacak burung besi bermuatan 239 orang tersebut.

Panel internasional itu juga menyebut kasus hilangnya pesawat MH370 sama seperti dengan raibnya pesawat Air France 447 pada 2009 silam. Mungkin butuh waktu lama untuk menguak misteri keberadaan MH370.

Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein mengatakan pihaknya terbuka untuk menerima saran dan rekomendasi dari panel investigasi, termasuk yang terkait keterlambatan pendeteksian MH370.

"Biarkan badan investigasi independen mempelajari kasus ini. Tapi kasus hilangnya MH370 dan Air France 447 adalah 2 hal yang berbeda," ujar Hishammuddin, seperti dimuat New Straits Times, Sabtu (3/5/2014). Dia mengatakan, pencarian Air France 447 baru dilakukan setelah 6 jam pesawat hilang.

"Seperti yang diutarakan Perdana Menteri (Najib Razak), ada beberapa hal yang berhasil Malaysia lakukan dalam pencarian ini. Beberapa hal lain juga kami lakukan dengan baik," imbuh Hishammuddin.

Pesawat MH370 hilang sejak Sabtu 8 Maret. Pencarian terakhir dengan mengerahkan drone penyelam Bluefin-21 belum membuahkan hasil. Pemimpin tim pencarian dari Australia Angus Houston mengatakan butuh waktu setahun untuk menemukan pesawat yang hilang tersebut.

Setelah hampir 2 bulan pesawat belum ditemukan, keluarga memutuskan untuk menggelar upacara pemakaman pertama tanpa jenazah di Brisbane, Australia, pada Minggu 4 Mei besok. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini