Sukses

Dubes Amerika Serikat: Tempe, I Like...

Dubes Amerika Serikat Robert O Blake bertandang ke Bogor untuk melihat geliat usaha tempe di Rumah Tempe Indonesia (RTI).

Liputan6.com, Bogor - Dubes Amerika Serikat Robert O Blake bertandang ke Bogor untuk melihat geliat usaha tempe di Rumah Tempe Indonesia (RTI). Kedatangan Blake ke Jalan Cijahe, Bogor, Jawa Barat itu pun disambut oleh Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Keduanya meninjau secara langsung produksi tempe serta kegiatan edukasi dan penelitian. Selain meninjau, Blake mencicipi olahan kuliner berbahan tempe seperti kebab, pizza, burger dan tiramisu.

Usai mencicipi itu, Blake pun mengungkapkan dirinya menyukai makanan tradisional asli Indonesia tersebut.

"Tempe, i like," ucap Blake, Selasa (28/4/2014).

Blake mengaku, sebelumnya ia hanya pernah mencicipi tempe bacem dan tempe goreng. Ia baru menyadari, banyak sekali macam-macam menu makanan terbuat dari tempe.

"Kalau tempe diolah seperti makanan modern, saya mau makan tempe tiap hari," ujarnya dalam bahasa Inggris.

Selain itu, lanjut Blake, kacang kedelai merupakan ekspor terbesar Amerika Serikat. Menurutnya, sebanyak 90 persen ekspor kedelai ke Indonesia, yang kemudian dijadikan tempe dan tahu.

"Pada dasarnya makanan dari bahan dasar kacang kedelai merupakan makanan yang aman, sehat dan dapat diandalkan. Kita sepakat kerja sama eskpor ini terus berlanjut," ucap Blake.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, Rumah Tempe Indonesia (RTI) ini merupakan suatu proyek yang sangat prospektif. Di mana tidak hanya untuk mendorong usaha kecil dan menangah saja, namun juga menjadi role model pengembangan industri tempe di Indonesia.

"RTI juga menjadi sebuah contoh, bagaimana berapa stake holder yang berbeda seperti dari kampus, peneliti, koperasi, dan warga bisa bersama-sama melakukan hal yang konkret untuk mempromosikan tempe dan menjadi contoh produksi tempe yang higienis, aman dan sehat," papar Bima.

Ke depan, Bima pun berharap dukungan dari berbagai pihak untuk menjadikan RTI tidak saja menjadi tempat yang sifatnya kajian pengembangan industri tempe, tetapi juga sebagai wisata yang menjadi daya tarik Kota Bogor.

"Kemudian adanya kemungkinan-kemungkinan kerja sama lainnya yang saling menguntungkan," pungkas Bima.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini