Sukses

Siswa Mengamuk dengan 2 Pisau Dapur di Sekolah, 22 Orang Terluka

Alex Hribal yang baru berusia 16 tahun ditangkap di Franklin Regional High School di Murrysville, dekat Pittsburgh.

Liputan6.com, Pennsylvania - Dengan menggunakan 2 pisau dapur, seorang siswa SMU mengamuk di sekolahnya di Pennsylvania, Amerika Serikat, Rabu 9 April 2014 waktu setempat. Ia menikam 21 murid dan seorang penjaga keamanan. Dengan wajah tenang ia dilaporkan menusuk siapa saja yang ia temui.

Tersangka, Alex Hribal yang baru berusia 16 tahun ditangkap di Franklin Regional High School di Murrysville, dekat Pittsburgh. Ia dikenakan 4 tuduhan  percobaan pembunuhan dan 21 sangkaan penyerangan. Ia didakwa sebagai orang dewasa.

Pengacaranya sedang berusaha memindahkan kasusnya ke pengadilan anak. "Saya tidak yakin dia tahu apa yang dia lakukan," kata pembela hukum Patrick Thomassey seperti dikutip dari CNN.

Hribal ditahan tanpa jaminan di pusat penahanan remaja Westmoreland County.

Mereka yang terluka, beberapa dengan cedera serius, ada yang baru berusia 14 tahun.  Namun, tak sampai ada yang membahayakan jiwa.

"Ada banyak pahlawan hari ini. Kebanyakan adalah para siswa," kata Gubernur Pennsylvania, Tom Corbett dalam konferensi persnya, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (10/4/2014). "Para murid yang tetap bersama teman-temannya (yang terluka) dan tak meninggalkan mereka."

Sebanyak 21 orang dilarikan ke rumah sakit pascapenyerangan, beberapa membutuhkan operasi untuk mengatasi luka tusukan  yang signifikan, dengan kerusakan organ utama, menurut direktur unit trauma di Rumah Sakit Forbes.

Seorang korban berusia 17 tahun harus menggunakan ventilator karena pisau menusuk livernya. "Pemuda itu akan membutuhkan operasi tambahan, kita berharap ia akan bisa melaluinya," kata Dr Lou Alarcon, direktur media center unit medis University of Pittsburgh.

Panik

Serangan itu terjadi saat para siswa tiba di sekolah sebelum 08.00 Rabu. Kepala Kepolisian Murrysville, Thomas Seefeld mengatakan, seseorang -- mungkin siswa -- menarik alarm kebakaran setelah melihat penusukan pertama.

Para murid yang panik lalu berlarian ke luar gedung sekolah, beberapa mengalami cedera akibat kepanikan, saat polisi mencari terduga penyerang.

Sejauh ini polisi belum mengetahui motif tersangka melakukan penyerangan. Namun para penyelidik menelaah laporan yang menyebut adanya ancaman telepon antara tersangka dan siswa lainnya malam sebelum insiden terjadi.

Saat dibekuk oleh wakil kepala sekolah, tersangka dilaporkan berkata, dia ingin mati. Sekolah ditutup selama beberapa hari menunggu proses penyelidikan usai. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini