Sukses

Giliran Malaysia `Ekspor` Asap ke Indonesia

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan kabut asap dari Malaysia telah datang ke Indonesia.

Liputan6.com, Pekanbaru- Selama ini, kabut asap disebut-sebut kerap datang dari kebakaran di hutan Riau menuju Singapura dan Malaysia. Kali ini giliran Malaysia yang 'mengekspor' asap ke Indonesia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan kabut asap dari Malaysia telah datang ke Indonesia. Berdasarkan pantauan satelit, terdapat puluhan titik di Negeri Jiran.

"Berdasarkan data BMKG, angin berhembus dari Timur Laut ke Barat Daya. Jadi asap karena kebakaran di sana masuk ke Indonesia," kata Syamsul di Posko Penanggulangan Asap Riau di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (6/3/2014).

Dijelaskan dia, kebakaran di Pulau Sumatera seperti Riau, Jambi, Aceh, dan Sumatera Barat, tidak separah kebakaran di negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Singapura.

"Pantauan NOAA18 dan Satelit Terra dan Aqua, ada ribuan titik api di Malaysia, Singapura, Thailand, Laos dan Myanmar. Titik api di sana lebih banyak yang terjadi di Indonesia," jelas Syamsul.

Dengan keadaan itu, Syamsul menegaskan, kabut asap di Singapura dan negara Asia Tenggara lain bukan berasal dari Indonesia. "Malahan, asap dari sana yang diekspor ke Indonesia," tukas Syamsul.

Asap dari Indonesia jika tak terkendali hingga Maret sampai Juli, jelas Syamsul, baru akan berhembus ke negara tetangga di Asia Tenggara. "Bulan itu arah angin berembus dari Barat Daya ke Timur Laut," jelas Syamsul.

Atas hal tersebut, Syamsul meminta negara tetangga tidak meributkan asap di Indonesia. Lebih baik, menangani asap yang ada di negaranya sendiri, supaya tidak berhembus ke Indonesia.

"Sekarang, kita fokus menangani bencana asap di Sumatera dan Kalimanta. Dana sekitar Rp 300 miliar sudah ada dan akan dicairkan sesuai kebutuhan per daerah," tandas Syamsul. (Yus Ariyanto)

 

Baca Juga:

[VIDEO] 2 Pekan Libur Akibat Asap Riau, Guru Mulai Khawatir 

Kebakaran Lahan, Polda Riau Selidiki Keterlibatan PT NSP

Menhut: Jangan Sampai Presiden Minta Maaf ke Negara Tetangga

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini