Sukses

Di Atas Kertas, Milter Rusia Lebih Unggul dari Ukraina

Ukraina memobilisasi pasukan dan memanggil cadangan tempurnya, di tengah eskalasi konflik dengan negara tetangga, Rusia.

Liputan6.com, Kiev Ancaman perang membayangi Ukraina. Pemerintahan baru menuding Rusia mengobarkan perang -- dengan mengerahkan pasukan ke perbatasan.

Sebaliknya, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa darah bisa tumpah di tengah ketidakstabilan di negara tetangga.

Dalam sebuah posting di laman Facebook resminya, PM Rusia menyebut, pengusiran Presiden Ukraina terguling, Viktor Yanukovych adalah sebuah 'perebutan kekuasaan'. "Ini akan berakhir dengan revolusi baru. Darah baru," tulis dia, seperti dimuat CNN, Senin (3/3/2014).

Di sisi lain, para pejabat Ukraina mengatakan tanda-tanda intervensi militer Rusia di Crimea jelas terpampang. Pihak Kiev pun memobilisasi pasukan dan memanggil cadangan tempurnya, di tengah eskalasi konflik.

Para jenderal Rusia mengarahkan pasukannya ke 3 pangkalan, Minggu kemarin, menuntut militer Ukraina menyerah dan memindahtangankan senjata. Amerika Serikat memperkirakan ada 6.000 angkatan darat dan laut Rusia di Ukraina. Sejauh ini belum ada konfrontasi antara 2 angkatan bersenjata.

Siapa Unggul?



Jika perang sampai meletus, di atas kertas, militer Ukraina bukan tandingan Rusia -- pewaris utama kekayaan dan kekuasaan Uni Soviet.

Dari sisi personel, pada 2012, anggota angkatan bersenjata Rusia yang aktif berjumlah 845.000. Sementara Ukraina 130.000. Demikian data Europa World, sebuah sumber referensi online.

Belum lagi anggarannya. Rusia punya anggaran US$ 78 miliar pada 2013, Ukraina hanya US$ 1,6 miliar, menurut  Jane's Defence Weekly.

Sebuah artikel yang dipublikasikan pada Juni 2011 mengutip pengamat militer yang memprediksikan Ukraina akan menghadapi sebuah kondisi "vakum defensif" selama satu dekade jika investasi di bidang militer tetap tidak berubah.

Valentin Badrak, Direktur Ukrainian Centre of Army, Conversion and Disarmament Studies (CACDS), seperti dikutip Jane's Defence Weekly menyebut, program untuk mengembangkan Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) berada di 'level nol'.

Sementara, Pemerintah Ukraina, menunjuk ke sebuah studi 2010, mengatakan tidak ada kebutuhan militer dalam jumlah dekat karena ancaman utama Ukraina datang bukan dari luar tapi dari destabilisasi politik dalam negeri.

Menurut CIA World Factbook, Ukraina memiliki 15,7 juta pria dan wanita, berusia 16-49, yang bergabung dalam kemiliteran. Bandingkan dengan Rusia yang punya 45,6 juta.

Angka-angka tersebut mungkin ada di benak pejabat Menteri Pertahanan Ukraina, Ihor Tenyuh, yang menyatakan dalam rapat tertutup dengan parlemen bahwa negaranya tak punya cukup kekuatan militer untuk menghadapi Rusia. Demikian ujar 2 anggota parlemen yang hadir dalam sidang. Ia menyerukan diplomasi untuk menyelesaikan krisis.

Namun, perbandingan angka tersebut belum mempertimbangkan kemungkinan intervensi dari Amerika Serikat dan NATO atau bahkan PBB. (Yus)

Baca juga:

Ancaman Serangan Rusia, Militer Ukraina Siaga Penuh

Kepala Staf AL Ukraina Membelot ke Rusia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini