Sukses

Buaya 4 Meter `Meneror` Pantai Terkenal di Australia

Jika biasanya pantai Australia ditutup karena hiu, kali ini ada 'pengunjung' lain yang bikin kawasan pesisir jadi angker.

Liputan6.com, Darwin Jika biasanya pantai Australia ditutup karena hiu, kali ini ada 'pengunjung' lain yang bikin kawasan pesisir jadi angker. Seekor buaya besar yang panjangnya mencapai 4 meter berenang di perairan dangkal tersebut.

Pengunjung Cable Beach di Broome, Australia Barat terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengabiskan waktu di lokasi wisata utama para turis di akhir pekan lalu setelah petugas menutupnya. Pantai yang cukup populer ini ditutup pada hari Minggu 23 Februari lalu karena seekor buaya jantan air asin terlihat mondar-mandir di dalam air setinggi lutut sepanjang hari.

"Dia besar sekali, kepalanya sangat besar. Air akan berubah menjadi laut merah jika dia berhasil meraihmu," kata seorang warga bernama Sharon Scoble, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Kamis (27/2/2014).

Sharon menambahkan, meski buaya tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda agresif, reptil besar itu terus melihat tajam ke arah orang-orang di pantai seolah ingin menerkam. Dia pun tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika ada orang yang berenang di sana karena buaya itu sangat besar dan terlihat ganas.

Petugas operasi senior Taman Margasatwa, Dave Woods, memperkirakan panjang buaya itu sekitar 3,5-4 meter. Petugas lainnya juga saat ini telah dikerahkan untuk mencari reptil tersebut untuk dipindahkan ke taman hutan Malcolm Douglas Wilderness Park--16 km sebelah timur Broome.

Dave yakin itu adalah buaya yang sama seperti yang terlihat di sejumlah lokasi di daerah itu pada Deseber 2013 lalu. Buaya air asin ini juga dikaitkan dengan hilangnya seorang bocah berusia 12 tahun yang diseret ke laut oleh buaya besar saat sedang asyik berenang dengan teman-temannya di Taman Nasional Kakadu, Australia Utara (Northern Territory).

Reptil yang dijuluki sebagai salah satu predator paling berbahaya di Australia itu juga menggigit lengan anak remaja lainnya dalam insiden tersebut. Para ahli juga berpendapat musim hujan merupakan waktu yang paling berbahaya untuk berenang di perairan jernih dan sungai. (Risca Yunita)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini