Sukses

Kekerasan di Thailand Berlanjut

Sebuah ledakan, tadi pagi, melukai para pemrotes yang menduduki kompleks pemerintahan di Bangkok. Pemerintah Indonesia melarang agen perjalanan untuk mengambil rute ke Thailand.

Liputan6.com, Bangkok: Kekerasan semakin meningkat di Bangkok, Thailand, seiring dengan menguatnya tekanan dari kelompok oposisi. Ahad (30/11) pagi, sebuah ledakan melukai para pemrotes yang menduduki kompleks pemerintahan di Bangkok. Akibatnya, sedikitnya 33 orang cidera, lima di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Kelompok pemrotes yang menyebut dirinya Aliansi Rakyat bagi Demokrasi telah beberapa kali diserang bom kecil dan granat. Termasuk ledakan sebelumnya yang menewaskan satu orang dan menciderai 29 lainnya. Aliansi menyebut pemerintah sebagai boneka mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang terguling di tahun 2006 karena kudeta militer.

Sementara dari pengasingannya di Hong Kong, Thaksin mendesak massa Aliansi untuk menghentikan pendudukan di Bandara Internasional Suvarnabhumi dan Don Muang. Thaksin juga minta agar militer tidak ikut campur urusan politik, karena bakal menimbulkan pertumpahan darah.

Sedangkan dari dalam negeri, juru bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah menyatakan, pemerintah Indonesia sudah melarang sejumlah agen perjalanan untuk sementara waktu mengambil rute ke Thailand. Saat ini, otoritas Thailand tengah menyiapkan pangkalan angkalan laut yang terletak satu setengah jam dari Bangkok untuk digunakan sebagai pintu keluar.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.