Sukses

Israel Diduga Menggunakan Senjata Kimia

Dokter Bachir Cham di sebuah RS di Beirut, Lebanon, mencurigai adanya penggunaan senjata kimia dalam serangan Israel ke Palestina. Hingga kini, 458 warga Lebanon 51 orang Israel tewas dalam konflik itu.

Liputan6.com, Beirut: Israel diduga menggunakan senjata kimia dalam serangannya ke Lebanon. Dugaan itu mengemuka setelah Bachir Cham, seorang dokter di Beirut, Lebanon, belum lama ini, mencurigai luka-luka korban. Tubuh warga Lebanon yang tewas dalam serangan Israel menghitam secara tidak normal.

Dokter Bachir Cham mendapati tubuh jenazah yang telah disemayamkan beberapa hari menghitam legam. Namun, rambut dan kulit maupun tulang tidak hangus. Ini berlawanan dengan korban ledakan bom pada lazimnya hangus terbakar hingga tulang. Dari 24 sampel jasad korban, Bachir yakin kondisi tersebut diakibatkan senjata kimia.

Memasuki hari ke-17, Israel terus menggempur sejumlah kawasan Lebanon. Beirut misalnya, porak-poranda setelah dibombardir jet tempur Israel selama berhari-hari. Meski demikian, niat warga menunaikan salat Jumat tak surut. Ibadah ini justru menjadi sarana bersilaturahmi warga untuk saling memupuk kebersamaan menghadapi gempuran militer Israel yang seakan tiada akhir.

Dalam serangan hari ini, Israel membombardir Kota Khiam di Lebanon bagian selatan. Padahal serangan mereka ke kota ini pada 25 Juli silam menuai kecaman keras dunia internasional. Saat itu empat pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) [baca: Krisis Israel-Lebanon Terus Memakan Korban].

Serangan militer Negeri Zionis juga menghantam sebuah desa di Lebanon selatan. Empat warga sipil tewas dan sembilan lainnya cedera termasuk empat bocah. Tiga bangunan ikut hancur. Satu di antaranya diyakini pihak Israel milik perusahaan konstruksi kepunyaan aktivis Hizbullah.

Dalam aksi balasannya, gerilyawan Hizbullah menembakkan sejumlah roket Katyusha ke wilayah Israel utara. Di Kota Nahariyah, roket Hizbullah menghantam sebuah mobil dan menimbulkan asap hitam tebal di udara. Sejauh ini, serangan Israel telah menewaskan 458 warga Lebanon dan ribuan lainnya terluka. Di pihak Israel, korban tewas mencapai 51 orang.(TOZ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini