Sukses

Timur Tengah Kian Bergolak

Israel menyerang sebuah gedung berlantai tujuh milik kelompok pejuang Hizbullah di Kota Pelabuhan Tyre, Lebanon bagian selatan. Pejuang Hizbullah melakukan serangan belasan hingga menewaskan 14 prajurit Israel.

Liputan6.com, Tyre: Pertempuran antara Israel dengan kelompok pejuang Hizbullah kian sengit. Israel mengarahkan serangan ke sebuah gedung berlantai tujuh milik kelompok pejuang Hizbullah di Kota Pelabuhan Tyre, Lebanon bagian selatan, Rabu (26/7). Gedung yang telah dikosongkan ini sebelumnya digunakan sebagai kantor salah satu komandan pejuang Hizbullah. Insiden ini mencederai 12 orang dan enam di antaranya anak-anak.

Kelompok pejuang Hizbullah juga tidak tinggal diam. Serangan balasan terbesar dalam dua pekan terakhir menewaskan 14 serdadu Israel. Serangan dilancarkan sebagai balasan pengambilalihan basis pejuang Hizbullah di Kota Bint Jbeil. Kawasan permukiman penduduk Israel bahkan tidak luput dari hantaman roket. Salah satunya Kota Haifa.

Israel mengisyaratkan tidak akan menghentikan serangan sebelum milisi Hizbullah mundur sejauh dua kilometer dari zona perbatasan di Lebanon bagian selatan. Dari zona itulah gerilyawan Hizbullah melancarkan roket yang jumlahnya telah mencapai 119 roket hingga menghancurkan sebuah barak militer milik Israel. Sedikitnya 31 prajurit Israel dilaporkan cedera.

Sementara tiga dari empat jenazah tentara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menjadi korban serangan Israel disemayamkan di Rumah Sakit Marjayoun, Lebanon bagian selatan. Keempat korban berkewarganegaraan Cina, Prancis, Irlandia, dan Kanada.

Pemerintah Cina dan Irlandia mengecam dan memberikan peringatan keras kepada Israel atas kejadian itu. Sebab Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan telah memperingatkan keberadaan pasukan perdamaian. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert pun menyesali insiden tersebut dan berjanji akan menggelar investigasi [baca: Krisis Israel-Lebanon Terus Memakan Korban].

Di Roma, Italia, digelar pertemuan untuk mencari solusi krisis di Lebanon. Perwakilan sejumlah negara Eropa dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice sepakat akan mengerahkan pasukan multinasional untuk memulihkan stabilitas keamanan di Lebanon.

Sejak pertempuran berlangsung, 422 orang Lebanon tewas yang sebagian besar adalah penduduk. Selain itu 750 ribu warga Lebanon telah mengungsi. Sedangkan di pihak Israel diketahui 42 orang tewas, 24 di antaranya adalah tentara.(DNP)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini