Sukses

Israel Masih Menggempur, Korban Terus Berjatuhan

Serangan Israel di Lebanon berlanjut. Sedangkan upaya diplomasi untuk gencatan senjata juga belum menunjukkan hasil. Penderitaan warga Lebanon belum usai, bahkan mereka diselimuti ketakutan di tempat-tempat pengungsian.

Liputan6.com, Beirut: Agresi militer Israel ke wilayah Lebanon memasuki pekan kedua. Selasa (25/7) ini, pesawat-pesawat tempur Israel membombardir basis kekuatan kelompok Hizbullah di Lebanon. Jet-jet Negeri Zionis itu melancarkan lebih dari seratus serangan ke kota dan desa di bagian selatan Lebanon. Korban sipil pun terus berjatuhan. Akibat gempuran udara yang berlangsung sejak siang itu 12 orang tewas dan 20 lainnya cedera.

Hingga kini sudah 400 warga Lebanon tewas. Diperkirakan satu dari lima warga Lebanon telah menjadi pengungsi. Kondisi mereka juga memprihatinkan. Walau Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Lebanon, kerusakan infrastruktur transportasi serta hujan serangan membuat distribusi bantuan ke pengungsian terhambat.

Kota Beirut pun diguncang lima ledakan hebat akibat hantaman peluru kendali Israel di pinggiran kota. Ini adalah serangan pertama Israel setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice berkunjung ke Lebanon, kemarin [baca: Rice Upayakan Perdamaian di Timur Tengah].

Dalam kunjungan itu, Rice mengajukan sejumlah syarat tegas bagi para pemimpin Lebanon agar gencatan senjata dengan Israel dapat terwujud. Pemerintah Gedung Putih mendukung syarat Israel untuk penghentian serangan. Yakni mundurnya pasukan Hizbullah disertai perlucutan senjata. Hanya saja, Parlemen Lebanon menilai syarat itu akan menimbulkan perang sipil. Kendati demikian perundingan tentang persyaratan ini masih akan dilanjutkan dalam pembahasan di Kota Roma, Italia, Rabu ini.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini