Sukses

Hotel di Mekah Ambruk, Puluhan Jemaah Tewas

Hotel Al-Ghaza di Mekah runtuh. Sepuluh calon haji tewas tertimpa puing bangunan hotel. Para korban diduga berasal dari Mesir, Tunisia, dan Uni Emirat Arab. Seorang calon haji asal Indonesia dilaporkan cedera.

Liputan6.com, Mekah: Musibah kembali menimpa jemaah di Tanah Suci. Hotel Al-Ghaza di Mekah, Arab Saudi, Kamis (5/1) siang waktu setempat, ambruk. Sepuluh calon haji dipastikan tewas dan korban cedera 15 orang. Seorang calon haji asal Indonesia diinformasikan terluka. Petugas urusan haji Indonesia tengah menyelidiki identitas maupun asal korban itu. Sementara runtuhnya hotel dinilai akibat kondisi tempat penginapan itu sudah tidak layak huni.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Mansur al Turki mengaku, belum dapat merinci jumlah korban dan identitas mereka. Namun petugas keamanan setempat mengungkapkan, melihat dari ciri fisik para korban tewas, mereka diduga berasal dari Mesir, Tunisia, dan Uni Emirat Arab. Sejauh ini, baru pemerintah Uni Emirat yang memastikan empat warganya meninggal. Agen berita Uni Emirat memberitakan keempat korban tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat melintasi hotel nahas itu.

Jumlah korban meninggal atau cedera kemungkinan besar bertambah mengingat hotel yang berada di seberang pintu masuk Masjidil Haram itu tengah dipadati jemaah. Apalagi, warga setempat juga menyebutkan, sebelum kejadian sebanyak 30 orang dikabarkan menyewa kamar di hotel tua itu. Selain penyewa kamar, para korban boleh jadi adalah pejalan kaki yang tengah mengunjungi pasar yang berada di sekitar Hotel Al-Ghaza. Hingga berita ini ditulis, proses pertolongan masih berlangsung.

Hotel Al-Ghaza yang bertingkat lima terletak sekitar 60 meter dari Babus Salam atau salah satu pintu masuk menuju Masjidil Haram. Hotel dikelilingi kios-kios yang buka 24 jam selama musim haji. Penduduk setempat mengatakan, selama musim haji nilai transaksi di pasar lokal tadi tergolong tinggi dan memberikan pemasukan terbesar untuk kota. Jemaah asal Indonesia lumrah menyebut pasar ini sebagai pasar seng.

Satu juta jemaah haji, saat ini, memadati Kota Mekah. Sebagian di antara mereka sudah menjalankan separuh dari ritual ibadah haji. Diperkirakan masih ada satu setengah juta calon haji lagi yang akan tiba di Mekah untuk melaksanakan Rukun Islam kelima.

Dalam rentang 15 tahun terakhir, musibah memang kerap menimpa jemaah haji di Tanah Suci. Pada Juli 1990, sebanyak 1.426 jemaah yang sebagian besar berasal dari Asia, termasuk 649 warga Indonesia, menemui ajal di terowongan Haratul Lisan, Mina. Musibah bermula saat ventilasi terowongan rusak, sehingga ratusan ribu orang panik dan saling berebut keluar.

Empat tahun kemudian atau 1994 musibah terulang. Sebanyak 270 jemaah meninggal, enam di antaranya jemaah asal Indonesia. Dan tragedi Mina kembali terjadi dan menewaskan 35 jemaah pada Maret 2001 [baca: 35 Jemaah Wafat Saat Melempar Jumrah]. Sedangkan tahun 2003, 14 jemaah meninggal dunia saat menjalani ritual yang sama.

Tragedi Mina kembali terjadi pada 1 Februari 2004. Saat itu, sebanyak 244 orang tewas akibat terjatuh dan terinjak-injak oleh jemaah lain di Mina, Arab Saudi. Dua ratus lebih jemaah juga terluka dalam musibah ini. Pemerintah Indonesia menyebutkan korban asal Indonesia berjumlah sekitar 48 jemaah. Sementara versi pemerintah Arab Saudi mengumumkan jemaah asal Indonesia yang tewas sebanyak 54 orang [baca: Ratusan Jemaah Haji Tewas di Mina].(KEN/Uri dan Nurul Amin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini