Hingga Jumat (18/11) malam waktu setempat, polisi terus berupaya keras menghalau barisan pengunjuk rasa yang mencoba menembus blokade. Tepatnya 500 meter dari pertemuan kepala negara anggota APEC. Sebagian besar dari sekitar 4.000 demonstran terdiri dari kaum petani. Mereka yang menentang keras kebijakan liberalisasi pasar beras Negeri Adidaya itu. Pengunjuk rasa menggelar slogan-slogan anti-Presiden George Walker Bush dan menentang partisipasi Korsel dalam forum APEC.
Untuk meredam aksi massa, pemerintah setempat mengerahkan 10.000 ribu personel polisi antihuru-hara dan mengarahkan semprotan water canon. Namun usaha ini dibalas pengunjuk rasa dengan melempar batu ke arah petugas. Sedikitnya 11 polisi terluka akibat bentrokan ini. Sementara satu orang yang diduga memotori unjuk rasa ditahan polisi.(BOG/Wir)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.