Sukses

Pameran Seni Internasional Digelar di La Paz

Festival seni dua tahunan La Paz atau La Paz Art Biennial kembali digelar di Ibu Kota Bolivia, La Paz. Puluhan seniman dari 14 negara mengetengahkan sejumlah karya seninya baik seni patung, seni instalasi maupun seni pertunjukan.

Liputan6.com, La Paz: Festival seni dua tahunan La Paz atau La Paz Art Biennial kembali digelar di Ibu Kota Bolivia, La Paz, sejak Jumat silam. Festival yang akan berlangsung hingga 18 November ini diberi tajuk Urban Heartbeat. Acara diikuti 77 kontestan dan puluhan seniman terkemuka dari 14 negara. Lebih dari 150 lukisan, grafiti, instalasi, patung, ukiran serta sketsa dipamerkan dalam acara ini.

Para seniman baik seniman lokal maupun mancanegara memamerkan karya mereka. Berbagai karya seni baik seni patung, seni instalasi maupun seni pertunjukan tidak hanya digelar di museum atau galeri. Namun para pencinta seni maupun masyarakat awam bisa menikmatinya juga di ruang-ruang terbuka. Ini menjadikan La Paz layaknya surga para pencinta seni.

Salah satu karya yang menjadi pusat perhatian pengunjung adalah patung sapi besi ukuran raksasa karya Juan Bustillos. Patung setinggi 3,2 meter, lebar 2,3 meter dan berat tiga ton lebih ini, mewakili sapi suci seni.

Bustillos juga menggunakan ruang publik untuk memajang patung-patung besi. Patung-patung ini dibuat berdasarkan kisah Don Quixote karya Cervantes. Penampilan karya Bustillos pada acara ini memberi kesempatan orang-orang yang tidak pernah mengunjungi galeri seninya dapat ikut menikmati hasil karyanya.

Perupa Bolivia Raquel Verastegui memilih tiang-tiang lampu kota di Avenida del Ejercito untuk menggantung karyanya berupa seni keramik. Karya yang tampak seperti tubuh manusia yang sedang tergantung itu menggambarkan warga La Paz. Verastegui merupakan contoh seniman yang memilih ruang publik untuk memamerkan karyanya.

Menurut Sol Mateo, kurator festival Urban Heartbeats, yang menarik dalam acara ini adalah bagaimana semua seniman yang terlibat memahami tema festival dengan cara yang berlainan. Dikatakan Mateo, seni telah berubah dari sekadar pajangan di dinding-dinding galeri menjadi bentuk-bentuk yang jauh lebih dinamis dan interaktif.(IAN/Rcm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini