Sukses

Pelajar Kashmir Memprotes Serangan Granat

Ratusan warga dan ribuan murid sekolah di Srinagar turun ke jalan di kota Srinagar, wilayah Kashmir yang dikuasai India. Mereka berdemonstrasi pascaserangan granat di depan sekolah Tyndale Briscoe.

Liputan6.com, Srinagar: Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan di Kota Srinagar, wilayah Kashmir yang dikuasai India, Jumat (13/5). Mereka berdemonstrasi pascaserangan granat di depan sekolah Tyndale Briscoe yang menewaskan dua wanita dan melukai 57 korban yang kebanyakan anak-anak, kemarin [baca: Sebuah Sekolah di Kashmir Diguncang Granat].

Para pengunjuk rasa membakar ban-ban bekas dan memblokir jalan-jalan di kota itu. Dalam aksinya, mereka terlibat bentrokan dengan polisi setempat yang menggunakan tongkat pemukul. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang beringas. Bentrokan ini membuat beberapa orang ditahan oleh polisi.

Beberapa saat setelah unjuk rasa, ribuan orang turut serta dalam prosesi pemakaman Shafiqa Rashid dan putrinya, Asiya. Keduanya adalah korban yang tewas dalam serangan granat itu.

Sekitar tiga ribu lebih murid sekolah juga menentang keras penyerangan di sarana pendidikan ini. Mereka memprotes dengan berjalan menuju Kantor Peninjau Militer yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di salah satu daerah di Srinagar. Para pelajar meneriakkan slogan-slogan perdamaian. Lembaga Peninjau Militer PBB yang didirikan sejak 1948 bertugas melakukan pengawasan gencatan senjata antara India dan Pakistan di Kashmir.

Sementara itu, kekerasan di wilayah Kashmir terus berlanjut. Di Bijbehara, tiga anggota sebuah keluarga tewas akibat ledakan sebuah bom surat. Mohammad Sayeed Kakroo, sopir di sebuah perusahaan transportasi, beserta dua anaknya itu tewas setelah membuka sebuah bingkisan parsel di rumahnya.(ZIZ/Yoh)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.