Sukses

Bush Mengunjungi Georgia

Presiden Amerika Serikat George Walker Bush disambut hangat saat berkunjung ke Georgia. Dalam sambutannya, Bush menyatakan akan mendukung keanggotaan negara pecahan Uni Soviet ke NATO dan Uni Eropa.

Liputan6.com, Tbilisi: Setelah berkunjung ke Rusia, Presiden Amerika Serikat George Walker Bush singgah ke negara bekas bagian Uni Soviet, Georgia. Kedatangan Bush disambut lebih dari 150 ribu orang yang berkumpul di Lapangan Kebebasan di jantung Ibu Kota Georgia, Tbilisi, Selasa (10/5).

Kunjungan Bush ini tak lepas dari meningkatnya pengaruh AS di kawasan itu. Dalam sambutannya, Bush mengatakan Revolusi Mawar 2003 telah memicu efek domino perubahan pemerintahan di kawasan bekas Uni Soviet dan menginspirasi reformasi demokrasi di Dunia. Ia juga menyatakan akan mendukung keanggotaan Georgia ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa.

Sambutan baik pemerintah Georgia ini bertentangan dengan sikap Rusia. Negeri Beruang Merah menuduh AS terlalu banyak mencampuri urusan di negara-negara bekas Uni Soviet. Sebelumnya, Rusia telah mengungkapkan keberatan atas rencana kunjungan Bush ke Georgia dan Latvia seusai peringatan 60 tahun Perang Dunia II di Moskow, Rusia [baca: Peringatan Kemenangan Sekutu Berlangsung Meriah].

Perayaan di Moskow itu sendiri diboikot Georgia dan Latvia. Presiden Georgia Mikhail Saakashvili bahkan tak menghadiri upacara peringatan itu. Selain itu, Georgia menuntut Moskow untuk menutup dua basis militer di negaranya [baca: Pembicaraan Empat Mata Bush-Putin Menjelang VE-Day].

Sementara di bagian lain Tbilisi, sejumlah pengungsi Chechnya berunjuk rasa. Mereka memprotes kekerasan militer Rusia di Chechnya dan berharap AS serta masyarakat internasional membantu menemukan jalan keluar bagi krisis di wilayah Kaukasus.(TOZ/Nlg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini